Sebut Sebagai Pendiri KPK, Megawati: Saya Sedih Kalau Lihat Kader PDI-P Diambil KPK

"Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDI-P yang diambil KPK. KPK itu saya yang buat loh.

Editor: Wema Satya Dinata
Tribunnews.com/Dennis Destryawan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri 

TRIBUN-BALI.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku dirinya sedih apabila ada kader partainya yang diciduk Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK).

Kesedihannya semakin menjadi mengingat lembaga antirasuah itu didirikan pada saat Megawati menjabat Presiden ke-5 RI, tepatnya tahun 2002 silam.

"Saya sangat sedih kalau melihat dari kalangan PDI-P yang diambil KPK. KPK itu saya yang buat loh.

Jangan lupa loh. Kalau tidak percaya, lihat itu pembentukan KPK," ujar Megawati di acara pembukaan Sekolah Partai PDI-P secara virtual, Minggu (13/9/2020).

Begini Ekspresi Valentino Rossi Saat Digagalkan Joan Mir Raih Podium di MotoGP San Marino 2020

Kunjungi Kampung Bali di Kota Bekasi, Wakil Wali Kota: Terasa Seperti di Bali

Wakapolri: Bila Operasi Yustisi Belum Optimal, Pelanggar Protokol Covid-19 Ditindak dengan KUHP & UU

Ia mengatakan, KPK didirikan sedianya untuk mendisiplinkan para pemimpin negara dan rakyat agar tak terjerat korupsi.

Namun faktanya, justru paling banyak yang melakukan korupsi adalah para pejabat yang berasal dari kalangan elite.

"Mahkamah Konstitusi, KPK, itu saya buat untuk mendisiplinkan kita, kalangan pemimpin dan rakyat.

Tapi kan kebanyakan, mana ada rakyat yang bisa korupsi? Yang korupsi pasti kalangan elite. Makanya saya mau teken untuk didirikannya KPK," kata dia.

Megawati juga mengatakan bahwa pendirian KPK tidak terlepas dari ketatanegaraan di Indonesia semakin baik.

Di sisi lain, otonomi daerah semakin berkembang sehingga membutuhkan lembaga penegak hukum yang melakukan pengawasan.

 "Kenapa saya mau buat KPK? Karena mekanisme ketatanegaraan Indonesia ini semakin hari sudah semakin tertata.

Dari sisi ekonomi, itu sudah sangat meskipun tentu perlu diperbaiki, dari APBN, APBD, daerah harus mencari PAD," kata Megawati.

 "Dulu waktu otonomi daerah, aspirasi daerah supaya lebih bisa leluasa mengelola daerahnya. Itu pun waktu saya masih jadi Wakil Presdien UU itu dilontarkan, tapi mengapa kebanyakan saya lihat banyak daerah dari otonomi daerah sampai hari ini itu begitu-begitu saja," lanjut dia.

 Adapun, dalam sekolah partai PDI-P gelombang tiga ini diikuti oleh 2.112 peserta dan akan dilaksanakan selama tiga hari.

Doni Monardo Pastikan Pemerintah Pusat dan Daerah Kompak dalam Penanganan Covid-19

Neymar Telah Pulih dari Covid-19, Siap Bantu PSG Hadapi Marseille

Luiz Araujo Sumbang Gol Kemenangan Lille Atas Metz

 Dari seluruh peserta sekolah partai, terdapat beberapa kepala daerah incumbent, antara lain dua gubernur, 22 bupati, 20 orang wakil bupati, dua orang wali kota, dan empat orang wakil wali kota.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Megawati: Saya Sedih Kalau Lihat Kader PDI-P Diambil KPK...",

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved