Selesaikan Masalah Sampah di Pura, KBMHD Undiknas Hadirkan Program Eco-Temple di Desa Adat Manuaba
Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya KLHK RI juga memberikan bantuan mesin pencacah pada 2019.
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tini Gorda menuturkan, melalui program Eco-Temple ini, mahasiswa KBMHD berupaya mendidik masyarakat setempat dengan menjadi tutor.
Dirinya berhadap mahasiswa bisa belajar mengedukasi masyarakat.
Keberadaan mereka di sana juga tidak ada kaitannya dengan nilai ekonomi, tetapi bisa mengerjakan program lingkungan.
Sementara nilai rupiahnya akan diberikan kepada pengempon pura setempat.
"Mahasiswa memberikan edukasi, pendampingan, dan sebagainya. Karena itulah tanggungjawab sebagai generasi kuda hindu. Jadi itu yang harus dia lakukan," jelasnya.
Program ini, kata Tini Gorda, bisa juga nantinya dijadikan bahan skripsi bagi mahasiswa itu sendiri.
Hal itu dikarenakan sampah bisa dikelola dengan baik, mulai dari pembukuan dan audit yang bisa dilihat dari segi ilmu akuntansi.
Kemudian upaya dalam mengorganisir sampah itu juga bisa dilihat dari segi ilmu manajemen.
Upaya dalam mengatur regulasi juga diperlukan agar vila dan resort yang berada diseputaran daerah tersebut mau membeli kompos untuk menyuburkan tanamannya.
Tak hanya itu, bagi mahasiswa prodi teknik juga bisa mencoba membuat lobang yang sesuai jenis tanah sehingga pembuatan kompos betul-betul menjadi kompos yang bagus.
Di sisi lain, upaya dalam membranding hasil kompos itu juga bisa diteliti bagi mahasiswa ilmu komunikasi.
"Jadi semua prodi bisa terlibat di situ, jadi itu akan menjadi laboratorium hidup dari KBMHD. Kalau ini sudah berhasil kita akan share kepada PTS yang lain agar juga sama melakukan seperti itu mahasiswa Hindunya," kata dia.
Untuk diketahui, KBMHD Undiknas Denpasar sendiri memiliki 4 divisi, dimana setiap divisi mempunyai program kerjanya masing-masing.
Program kerja Divisi IV KBMHD yaiu Kerja Sosial di Desa Kenderan bahkan sudah dimulai pada 2018 dan sampai saat ini yang sudah berjalan pada tahun ke-3.
Kegiatan tersebut mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada Masyarakat. Sebelum mempunyai program Eco-Temple seperti sekarang, KBMHD Undiknas mengawalinya dengan kegiatan penanaman pohon upakara, penyuluhan mengenai sampah plastik dan pengolahannya dari KLHK sebagai kerja sama.
Berlanjut pada 2019, di Pura Dalem Desa Kenderan dilakukan kegiatan mareresik di area pura, penyuluhan dari P3E Bali Nusra, dan pembagian tempat sampah.
Dari sana berlanjut program utama berupa Eco-Temple yang memanfaatkan kompos yag diolah dari sisa upakara. (*)