Malaysia

Mahathir Sebut Muhyiddin Sebagai Perdana Menteri yang Lemah

Berbicara dalam wawancara dengan Malaysia Kini, Jumat (11/9/2020), politisi berjuluk Dr M itu menyebut

Editor: DionDBPutra
AFP/MOHD RASFAN via KOMPAS.COM
Mahathir Mohamad (kanan) bersama tokoh politik Anwar Ibrahim (tengah) dan Muhyiddin Yassin (kiri) pada 1 Juni 2018. 

TRIBUN-BALI.COM, KUALA LUMPUR – Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad melancarkan serangan terbaru terhadap penggantinya Muhyiddin Yassin.

Berbicara dalam wawancara dengan Malaysia Kini, Jumat (11/9/2020), politisi berjuluk Dr M itu menyebut Muhyiddin sebagai sosok Perdana Menteri yang lemah dan tak berdaya.

“Muhyiddin sangat lemah. Dia bergantung kepada UMNO dan PAS. Jika dia mengambil tindakan keras terhadap mereka, pemerintahannya akan tamat,” kritik Dr M.

Politisi senior ini menyebut itulah alasan mengapa Muhyiddin tidak pernah mengambil tindakan tegas terhadap serangkaian blunder dan kesalahan yang dilakukan menteri-menteri dari kedua partai tersebut.

Adapun kontroversi memang sedang menerpa kabinet Muhyiddin. Salah satunya adalah Menteri Perkebunan dan Komoditi Khairuddin Razali dari PAS.

Leicester City Berondong Tiga Gol Tanpa Balas ke Gawang West Brom

Sebut Sebagai Pendiri KPK, Megawati: Saya Sedih Kalau Lihat Kader PDI-P Diambil KPK

5 Zodiak yang Dikenal Antisosial: Merasa Aman dan Nyaman, Cancer Lebih Suka Berada di Rumah

PM Malaysia Menteri berusia 47 tahun itu menjadi bulan-bulanan setelah diketahui melanggar masa karantinanya sepulang dari kunjungan kerja ke Turki.

Alih-alih mengarantina dirinya selama 14 hari, Khairuddin muncul di sidang parlemen berselang 7 hari setelah kembali ke negeri Jiran.

Mahathir melanjutkan terjepitnya posisi Muhyiddin membuat dia memutuskan tidak mengangkat Deputi Perdana Menteri.

Dr M mengatakan mantan sekutu politiknya di Partai Bersatu itu tidak berani karena khawatir menyinggung mitra koalisi Perikatan Nasional.

“UMNO dan PAS menyandera Perdana Menteri,” Mahathir menyindir. Politisi berusia 95 tahun itu juga mengecam Muhyiddin yang menurutnya telah melupakan prinsip politiknya.

“Dia tidak lagi peduli mengenai perjuangan membela kepentingan rakyat. Yang penting sekarang mengamankan jabatannya sebagai PM.”

Hubungan antara Mahathir dan Muhyiddin terus memanas sejak kolapsnya koalisi Pakatan Harapan pimpinan Mahathir pada bulan Februari lalu.

Murka Mahathir semakin membara setelah dia dipecat oleh Bersatu, partai yang didirikannya bersama Muhyiddin, karena menolak mendukung pemerintahan Perdana Menteri berusia 73 tahun itu.

Awalnya berharap dapat berekonsiliasi, Muhyiddin mengurungkan niatnya setelah Mahathir tanpa henti melayangkan kritik pedas dan menuduhnya sebagai pengkhianat.

Muhyiddin jarang menanggapi Mahathir. Salah satu pernyataannya adalah menghormati keputusan Mahathir yang memilih untuk menjadi oposisi.
Mahathir yang telah menumbangkan 3 Perdana Menteri Malaysia sepanjang karir politiknya memutuskan mendirikan partai baru bernama Pejuang.

Dia bertekad akan menjatuhkan Muhyiddin yang memiliki mayoritas sangat tipis 1 kursi di parlemen Malaysia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mahathir: Muhyiddin, Perdana Menteri yang Lemah dan Tak Berdaya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved