Pasar Gotong-Royong Denpasar Permudah UMKM dan Petani Jajakan Produknya
Pembatasan aktivitas ekonomi, berdampak terhadap semakin dalamnya pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun 2020.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Mengingat kegiatan dilaksanakan di masa pandemi Covid-19, kegiatan tetap mengutamakan protokol kesehatan. Seluruh penjual menggunakan masker dan face shield.
• Semakin Tangguh, Ini Dia Pilihan Warna Baru Yamaha X-Ride 125
• Harga Kebutuhan Pokok di Bali H-3 Hari Raya Galungan, Minyak Goreng dan Cabai Naik
• Ratusan Pegawai Kontrak DLHK Badung Terima BSU dari Kementrian
Transaksi jual beli dilakukan secara non tunai dengan menggunakan QRIS (Quick Response Indonesian Standard).
Di beberapa sudut, terlihat tempat mencuci tangan yang disediakan untuk pengunjung.
Pengunjung tentu saja wajib menggunakan masker.
Ke depan, KPwBI Provinsi Bali mengharapkan program-program pengembangan produk lokal dapat terus dikembangkan, seperti mendorong lebih banyak petani tradisional dan UMKM yang terhubung dengan marketpace dan teknologi digital.
Selain itu, KPwBI Provinsi Bali juga mendorong peningkatan bansos pangan menggunakan produk lokal, mendorong lebih banyak penggunaan produk lokal di industri akmamin, mendorong kerjasama antar daerah serta mendorong internalisasi gerakan cinta produk lokal bagi masyarakat Bali.
"Ngiring angge produk Bali. UMKM Pulih, Bali bangkit," sebutnya.
Penyebaran Covid-19 sudah berdampak terhadap perlambatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi, beberapa negara pada triwulan II –2020.
Namun demikian, Tiongkok yang mengalami Covid-19 di awal tahun, sudah mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pada triwulan II–2020.
Selanjutnya, pembatasan aktivitas ekonomi berdampak terhadap semakin dalamnya penurunan pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2020.
"Proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 diperkirakan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya," ujarnya. (*)