Nataru di Bali

LIBUR Nataru 2025-2026, Bandara Ngurah Rai Diprediksi Jadi Bandar Udara Tersibuk Kedua!

Untuk periode Nataru 2025, Ditjen Hubud memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat — terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

Pixabay
ILUSTRASI - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) 2025-2026, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan, telah menyiapkan rencana operasi khusus untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan. 

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) 2025-2026, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan, telah menyiapkan rencana operasi khusus untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengguna jasa penerbangan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan, posko pemantauan Nataru akan dibuka mulai 18 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026 di Kantor Pusat Kemenhub, yang memantau kegiatan di 257 Bandar Udara (bandara) seluruh Indonesia.

“Kami memperkirakan jumlah penumpang mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu, baik untuk rute domestik dan internasional,” ujar Lukman, Senin 17 November 2025.

Untuk periode Nataru 2025, Ditjen Hubud memproyeksikan kebutuhan 326 pesawat,  terdiri dari 286 pesawat jet dan 40 pesawat propeller.

Baca juga: KETOK PALU! PN Jaksel Tegaskan Perselisihan Pemberitaan Wajib melalui Dewan Pers, Kawal Media Tempo

Baca juga: DPRD Bali Tetapkan Pendapatan APBD Bali 2026 Rp6,330 Triliun, Defisit Rp834,375 Miliar

Saat ini, total armada pesawat udara di Indonesia mencapai 560 unit, dengan 366 pesawat siap beroperasi dan 194 dalam perawatan. 

Maskapai dengan jumlah armada terbanyak antara lain Lion Air (97 unit), Wings Air (77 unit), dan Garuda Indonesia (81 unit).

Puncak arus keberangkatan Natal diperkirakan terjadi pada 21 Desember 2025, sementara arus balik terbesar akan terjadi pada 3–4 Januari 2026.

Bandara tersibuk diprediksi meliputi Soekarno-Hatta (Tangerang), Ngurah Rai (Denpasar), Sultan Hasanuddin (Makassar), Kualanamu (Medan), dan Juanda (Surabaya). 

Untuk rute internasional, pergerakan tertinggi akan terjadi dari dan menuju Singapura dan Kuala Lumpur. Lukman juga menekankan pentingnya, kesiapan seluruh operator penerbangan dan bandara dalam menjaga keselamatan, keamanan, serta pelayanan penumpang. 

“Kami sudah menyiapkan contingency plan dan pedoman bandara siaga bencana untuk menghadapi kondisi darurat,” tegasnya.

Selain itu, pemerintah bersama operator penerbangan juga memberikan berbagai insentif untuk menekan tarif tiket pesawat selama periode Nataru, termasuk diskon PPN tiket ekonomi, pengurangan biaya layanan bandara, dan penurunan harga avtur di 37 bandara.

“Diskon tarif berlaku untuk pembelian tiket pada 22 Oktober 2025 – 10 Januari 2026 dan periode penerbangan 22 Desember 2025 – 10 Januari 2026. Semoga ini menjadi kado terbaik bagi para penumpang di musim liburan kali ini,” ucap Dirjen Hubud Lukman.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved