Corona di Bali

Sempat Dibuka Secara Terbatas, Objek Wisata Desa Penglipuran Bangli Kembali Ditutup

Sempat dibuka secara terbatas selama hampir dua pekan, objek wisata Desa Penglipuran kini kembali ditutup untuk umum

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Suasana objek wisata Penglipuran, Bangli, Bali, belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sempat dibuka secara terbatas selama hampir dua pekan, objek wisata Desa Penglipuran, Bangli, Bali, kini kembali ditutup untuk umum.

Penutupan tersebut dilandasi adanya surat edaran bersama antara PHDI Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Bali.

Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat menjelaskan, sebenarnya Penglipuran belum dibuka secara umum.

Namun terhitung mulai tanggal 2 September 2020 lalu, pihak desa memberi kebijaksanaan pada para wisatawan untuk berkunjung secara terbatas.

Hal ini mengingat pariwisata di Bali secara umum sudah mulai dibuka.

"Tapi mulai kemarin (15/9/2020), karena ini pada 14 September 2020, ada edaran dari PHDI dengan Majelis Desa Adat, akhirnya (Penglipuran) ditutup penuh. Walaupun dia (wisatawan) datang, kami mohon dengan hormat tidak memasuki wilayah Penglipuran," jelasnya, Rabu (16/9/2020).

Update Covid-19 di Denpasar 16 September 2020: Pasien Sembuh 17 Orang, Positif Bertambah 15 Orang

Operasi Yustisi Kembali Digelar, Polresta Denpasar Ingatkan Protokol Kesehatan Covid-19

Update Covid-19 di Bali 16 September 2020: Positif 49 Orang, Sembuh 55 Orang, Meninggal 5 Orang

Lanjut Supat, sejatinya pada surat edaran tersebut tidak mengisyaratkan tentang penutupan pariwisata.

Surat edaran itu lebih mengatur tentang pembatasan kegiatan upacara panca yadnya atau ritual.

Namun demikian, masyarakat di desa adat menyikapi hingga penutupan pariwisata.

"Keputusan ini berlaku sampai waktu yang belum ditentukan. Kami juga melihat situasi dan kondisi, kalau memang perkembangan Covid-19 sudah landai, baru kami buka," ucapnya.

Supat tidak menampik jika pada momen hari raya ini kunjungan wisatawan mengalami peningkatan.

Namun dengan situasi pandemi ini, pihaknya terpaksa menutup objek wisata Penglipuran karena berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved