Ngopi Santai
Teman Tapi Lawan
Dominic Thiem, peringkat ketiga dunia versi ATP, mengawali pertandingan tak semulus yang ia kira.
Penulis: DionDBPutra | Editor: Eviera Paramita Sandi
"Kami mulai saling mengenal sejak 2014 dan setelahnya kami menjalin pertemanan sampai sekarang, dan juga persaingan. Sungguh hebat perjalanan yang sudah kami lalui sejauh ini dari tiap lapangan, kuharap kita bisa punya dua pemenang hari ini. Kami patut menerimanya," kata Thiem seusai pertandingan final sebagaimana dikutip dari laman ATP, Senin 14 September 2020.
Gelar Thiem merupakan kemenangan pertama di US Open yang ditentukan oleh tie break sebanyak lima set. Thiem juga menjadi petenis pertama dalam sejarah tenis lapangan era terbuka yang memenangi US Open
setelah tertinggal dua set.
Kendati Alexander Zverev mengalami kekalahan dalam usahanya meraih gelar Grand Slam pertama, namun petenis berusia 23 tahun ini mencatatkan rekor finalis termuda dalam ajang tertinggi setelah Novak
Djokovic mengukirnya tahun 2010.
Dia pun memuji sobatnya Dominic Thiem.
"Aku mengucapkan selamat pada Dominic atas gelar perdana Grand Slam. Aku berterima kasih pada tim yang tetap mendukungku terutama pada masa-masa sulit dua tahun terakhir. Kita sedang menuju jalan yang bena dan kuharap suatu hari bisa mengangkat piala (Grand Slam) bersama-sama," kata Alexander Zverev.
Sukses Thiem menambah daftar kemenangan mutlak dalam empat pertemuannya dengan Zverev di ajang Grand Slam. Thiem Berjaya pada tiga duel sebelumnya yaitu Roland Garros (French Open) 2016 dan 2018 serta Australia Open 2020.
Sejak Usia 6 Tahun
Dominic Thiem lahir 13 September 1993 di Wiener Neustadt, Austria. Buah kasih pasangan Wolfgang dan Karin Thiem yang sama-sama pelatih tenis ini mulai menekuni olahraga tenis sejak usia enam tahun.
Dia menjalani debut ATP Tour pada 2011 di Kitzbuehel sebagai petenis wildcard, namun dikalahkan Daniel Gimeno-Traver pada babak pertama. Memenangkan pertandingan undian utama pertamanya pada tahun yang sama melawan rekan senegaranya Thomas Muster di Wina.
Tahun 2013, Dominic Thiem finis 15 Besar untuk pertama kali dalam kariernya setelah mencapai babak perempatfinal di Kitzbuhel dan Wina.
Setahun kemudian dia menjalani debut Grand Slam di Australia Open 2014. Mengalahkan Joao Sousa sebelum ditaklukkan Kevin Anderson pada babak kedua.
Dia mencapai final ATP Tour pertama tahun yang sama di Kitzbuehel namun kalah melawan David Goffin dan mengakhiri tahun itu masuk 50 Besar petenis putra dunia.
Menjuarai ATP Tour pertamanya di Nice setahun berikutnya disusul juara di Umag dan Gstaad untuk tuntas dalam predikat petenis paling muda yang masuk 20 Besar.
Dominic Thiem masuk 10 Besar pada tahun 2016 setelah menjadi juara di Buenos Aires, Acapulco, Nice dan Stuttgart serta lolos ke ATP Finals untuk pertama kali dalam kariernya.
Dia juga lolos ke final Grand Slam pertamanya di Roland Garros pada 2018, namun dikalahkan Rafael Nadal.