Desa Adat Penglipuran Bangli Kembali Ditutup Penuh Bagi Wisatawan

Pihaknya terpaksa menutup objek wisata Penglipuran karena berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Desa Adat Penglipuran,Bangli, Bali, Selasa (17/3/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Sempat dibuka secara terbatas selama hampir dua pekan, objek wisata Desa Penglipuran kini kembali ditutup untuk umum.

Penutupan tersebut dilandasi adanya surat edaran bersama antara PHDI Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Bali.

Bendesa Adat Penglipuran, I Wayan Supat menjelaskan sebenarnya Penglipuran belum dibuka secara umum.

Namun terhitung mulai tanggal 2 September lalu, pihak desa memberi kebijaksanaan pada para wisatawan untuk berkunjung secara terbatas.

Hal ini mengingat pariwisata di Bali secara umum sudah mulai dibuka.

"Tapi mulai kemarin (15/9/2020), karena ini pada 14 September ada edaran dari PHDI dengan Majelis Desa Adat, akhirnya (Penglipuran) ditutup penuh. Walaupun dia (wisatawan) datang, kami mohon dengan hormat tidak memasuki wilayah Penglipuran," jelasnya Rabu (16/9/2020).

Lanjut Supat, sejatinya pada surat edaran tersebut tidak mengisyaratkan tentang penutupan pariwisata.

Surat edaran itu lebih mengatur tentang pembatasan kegiatan upacara panca yadnya atau ritual.

Namun demikian, masyarakat di Desa Adat menyikapi hingga penutupan pariwisata.

"Keputusan ini berlaku sampai waktu yang belum ditentukan. Kami juga melihat situasi dan kondisi, kalau memang perkembangan Covid-19 sudah landai, baru kami buka," ucapnya.

Supat tidak menampik jika pada momen hari raya ini kunjungan wisatawan mengalami peningkatan.

Namun dengan situasi pandemi ini, pihaknya terpaksa menutup objek wisata Penglipuran karena berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat. 

Tentang Desa Adat Penglipuran 

Desa Adat Penglipuran merupakan salah satu objek wisata yang sangat menarik di Pulau Bali.

Desa Adat Penglipuran memiliki karakteristik masyarakat desa yang masih menjunjung tinggi adat tradisi para leluhurnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved