Meninggal di Kamar Kos Pedungan, Almarhum W Sempat Mengeluh Demam Batuk & Pilek Usai dari Jakarta

W (47) dikabarkan sempat mengeluh sakit demam, batuk dan pilek setelah sehari sebelumnya melakukan perjalanan dari Ibu Kota DKI Jakarta.

Istimewa
Foto : Proses evakuasi penemuan jenazah di sebuah rumah kos di Jalan Pesonaku, Pedungan, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, pada Kamis (17/9/2020) dini hari. 

Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - W (47), pria asal Medan, Sumatera, yang ditemukan meninggal dunia di Kamar kos, Pedungan, Denpasar, Bali, Kamis (17/9/2020) dini hari tadi, dikabarkan sempat mengeluh sakit demam, batuk dan pilek setelah sehari sebelumnya melakukan perjalanan dari Ibu Kota DKI Jakarta.

Seperti keterangan keluarga almarhum disampaikan oleh Widi, salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar yang mengevakuasi jenazah korban yang dikonfirmasi Tribun Bali.

"Menurut informasi dari keluarga korban yang tinggal di Bali, sehari sebelumnya, W pulang dari Jakarta, lalu sampai di Denpasar mengeluh demam, batuk dan pilek," ungkapnya.

Lanjutnya, selain itu, korban sebelumnya memiliki riwayat sakit diabetes, kolesterol dan asam urat karena faktor obesitas.

4 Zodiak Ini Paling Suka Ngobrol & Tidak Bisa Diam, Gemini Tidak Segan Membongkar Rahasia Orang Lain

Evakuasi Jenazah Oleh Petugas ber-APD di Pedungan Denpasar Viral, Ini yang Sebenarnya Terjadi

Dramatis, Sesosok Mayat Pria Dievakuasi Menggunakan Tali dari Balkon Lantai 2 Rumah Kos di Pedungan

"Korban sebelumnya memang memiliki riwayat sakit diabetes, kolesterol, asam urat karena faktor obesitas," bebernya.

Lanjut Widi, korban tinggal di kos tersebut seorang diri, diduga almarhum menghembuskan napas terakhir sejak Rabu (16/9/2020) sore.

"Korban tinggal sendiri di kos-kosan. Dugaan dari pihak keluarga yang tinggal di Bali, diperkirakan almarhum W meninggal dunia sekitar jam 3 atau 4 sore kemarin," ucapnya.

Evakuasi jenazah oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Denpasar bersama Tim SAR Brimob Polda Bali berlangsung secara dramatis.

Lantaran tubuh korban yang sangat besar dan akses tangga kos yang sempit sehingga menyulitkan petugas mengevakuasi, jenazah akhirnya dievakuasi menggunakan tali yang dikaitkan dengan tandu jenazah.

"Penemuan jenazah terjadi sekitar pukul 00.20 Wita, mengingat tubuh korban sangat besar dan juga untuk tandu tidak bisa keluar dari kamar menuju jalan arah tangga ke bawah sehingga evakuasi secara normal dari pintu terus turun ke tangga tidak bisa dilakukan, akhirnya bersama Tim SAR Brimob Polda Bali dievakuasi melalui balkon lantai dua," jelasnya

Jenazah korban tidak dimasukkan ke dalam kantong mayat karena tidak muat sehingga korban langsung dievakuasi dibungkus menggunakan sprei dan gorden yang ada di kamar, kemudian jenazah langsung diturunkan dari balkon kamar lantai dua ke bawah.

"Untuk korban nihil di masukkan ke kantong mayat karena tidak muat, jadi dibungkus menggunakan seprai dan gorden yang ada di kamar," tuturnya.

Jenazah dievakuasi oleh petugas ber-alat pelindung diri (APD) lengkap sesuai prosedur standar protokol kesehatan penanganan korban. 

Selanjutnya, oleh petugas jenazah dievakuasi menuju Kamar Jenazah Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Kota Denpasar.

"Dari TKP jenazah dievakuasi menuju KMJ RSUP Sanglah," ujarnya. (*).

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved