AS Waspadai Pengembangan Senjata Nuklir China

Departemen Pertahanan AS atau Pentagon bahkan telah menjadikan pengembangan senjata nuklir China sebagai perhatian khusus.

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa/Reuters
Ilustrasi Kapal selam Nuklir China 

TRIBUN-BALI.COM - Sejak awal tahun 2020 ini, perlombaan senjata diantara negara-negara besar dunia terlihat mulai terjadi.

AS, China, dan Rusia masih menjadi peserta utama dalam perlombaan ini.

Departemen Pertahanan AS atau Pentagon bahkan telah menjadikan pengembangan senjata nuklir China sebagai perhatian khusus.

Penambahan jumlah hulu ledak nuklir China untuk pertama kalinya dibahas secara khusus dalam laporan tahunan Pentagon yang rilis awal bulan September ini.

Kapolri Keluarkan Maklumat, Larang Konvoi dan Arak-arakan Massa dalam Setiap Tahapan Pilkada

Komisi II DPR bersama Penyelenggara Pemilu Sepakat Pilkada Tetap Dilangsungkan 9 Desember 2020

Warga Kuta Selatan Ngaku Alami Pelecehan Seksual saat Rapid Test, Perasaanku Benar-benar Hancur

Berbeda dengan AS yang berhak menggunakan senjata nuklir jika terjadi konflik, Rusia dan China memiliki kebijakan yang berbeda.

Rusia mengizinkan penggunaan senjata nuklir hanya jika terjadi agresi nuklir berskala besar.

Sementara China baru akan menggunakan senjata nuklir jika menerima serangan nuklir.

Jenderal Timothy Ray, kepala Komando Serangan Global Angkatan Udara AS, dalam wawancaranya dengan Air Force Times membeberkan sejumlah rencana AS untuk menghadapi perang nuklir yang bisa saja terjadi.

Ray menilai bahwa China dan Rusia adalah musuh paling potensial jika perang nuklir terjadi.

Kedua negara tersebut juga bisa menyebabkan kehancuran terparah bagi AS.

Untuk menghadapi ancaman tersebut, Ray mengatakan bahwa AS telah menjalankan program pengembangan senjata nuklir senilai $1,5 triliun.

Program ini sudah dimulai sejak era pemerintahan Presiden Barack Obama dan masih terus dilanjutkan oleh Donald Trump saat ini.

Trump bahkan mampu meraup lebih banyak dana untuk pengembangan nuklir untuk armada laut.

Trump juga menurunkan ambang batas penggunaannya

NU dan Muhammadiyah Desak Tunda Pilkada Serentak, Ini Jawaban Istana

Novak Djokovic Merasa Aneh Tidak Menghadapi Nadal di Final

6 Zodiak Ini Masih Memaafkan Pasangan meski Telah Diselingkuhi, Libra Anggap Hanya Khilaf

Walaupun mengganggap Rusia dan China sebagai lawan yang berbahaya, nyatanya anggaran nuklir kedua negara tersebut masih jauh di bawah AS.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved