Pilkada Serentak

Mendagri: Pilkada Momentum Memilih Pemimpin yang Mampu Tangani Krisis Pandemi Covid-19

Pilkada serentak 2020 ini tidak hanya diharapkan jadi momentum memilih pemimpin yang mampu atasi krisis, Tapi juga jadi instrumen untuk mendorong

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian 

TRIBUN-BALI.COM - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan Pilkada serentak Tahun 2020, harus menjadi momentum penting untuk memilih pemimpin yang tangguh.

Pemimpin legitimate yang dipilih rakyatnya, serta pemimpin yang diharapkan mampu menangani krisis akibat pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

Hal tersebut ditegaskan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi II DPR RI dan Penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP) di Gedung DPR di Jakarta, Senin (21/9/2020).

Menurut Tito, Pilkada serentak 2020 ini tidak hanya diharapkan jadi momentum memilih pemimpin yang mampu atasi krisis, Tapi juga jadi instrumen untuk mendorong pemerintah daerah agar lebih maksimal menangani pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya.

Kasus Covid-19 di Indonesia Catat Rekor Tertinggi, Dokter Reisa Ingatkan Masyarakat Disiplin 3M

Gubernur Banten Wahidin Halim Perpanjang PSBB Satu Bulan

Valentino Rossi Dikabarkan Akan Pindah ke Petronas, Siap-siap Pengumumannya di MotoGP Catalunya

"Kalau setting-nya tepat ini akan menjadi kontribusi dalam rangka menekan Covid-19 ini. Di negara kita yang menganut sistem demokrasi dengan desentralisasi," katanya.

"Di mana sosial kontrol kendali akan sulit dikerjakan oleh pemerintah pusat sendirian karena sistem desentralisasi membagi kekuasaan pusat dan di daerah-daerah pun juga terbagi lagi menjadi tingkat provinsi dan kabupaten/kota," tambahnya.

Spiritnya baik, lanjut Tito, tetapi ini menjadi tantangan ketika berhadapan dengan permasalahan nasional yang memerlukan keserempakan dan kekompakan pusat dan daerah.

Yaitu dalam menghadapi krisis yang bersifat nasional.

Maka lanjut Mendagri, tantangan sekarang adalah bagaimana melaksanakan Pilkada yang lancar dan aman dari covid-19.

Sekaligus lewat pesta demokrasi lokal ini bisa terpilih kepala daerah yang definitif dan legitimate.

"Artinya mendapat dukungan dari rakyatnya dan memimpin upaya penanganan krisis pandemi di daerahnya masing-masing lebih kuat selain juga aman covid-19," jelasnya.

"Tidak menjadi media penularan tapi justru menjadi kontribusi sekali lagi untuk penanganan covid-19 itu sendiri maupun dampak sosial ekonominya," tambah Tito.

Tito juga mengungkapkan bahwa pada tanggal 9 September 2020, Menkopolhukam telah mengundang seluruh stakeholder terkait dengan pelaksanaan Pilkada.

AS Waspadai Pengembangan Senjata Nuklir China

Kapolri Keluarkan Maklumat, Larang Konvoi dan Arak-arakan Massa dalam Setiap Tahapan Pilkada

6 Zodiak Ini Masih Memaafkan Pasangan meski Telah Diselingkuhi, Libra Anggap Hanya Khilaf

Dalam rapat koordinasi khusus yang dihadiri Penyelenggara Pemilu, Polri, TNI , Kepala Satgas Covid-19, Kemenkes Kejaksaan, dan Menkopolhukam Mahfud MD juga menekankan.

Yaitu agar daerah melaksanakan rapat koordinasi daerah untuk mensosialisasikan tahapan-tahapan Pilkada dan kerawanannya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved