Mengenal Sosok Gede Tomat, Seniman Arja yang Memulai Karirnya Sejak Tahun 1980an

Nama Gede Tomat sendiri menurut Sang Ketut Pesan Sandiyasa diberikan oleh Sudiasa, rekan sekaligus pasangannya dalam pementasan drama Gong.

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Karsiani Putri
Sang Ketut Pesan Sandiyasa atau yang biasa disapa Gede Tomat (tengah) hadir sebagai bintang tamu dalam acara Makedekan Ajak Clekontong Mas, Minggu (20/9/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN BALI.COM, DENPASAR- Sang Ketut Pesan Sandiyasa lahir pada tahun 1960 dan Ia  dikenal dengan nama panggungnya yang bernama Gede Tomat.

Bagi masyarakat yang menggemari pertunjukan drama gong pastinya sudah tak asing lagi dengan sosok Gede Tomat yang telah memulai karirnya sejak tahun 1980an.

Nama Gede Tomat sendiri menurut Sang Ketut Pesan Sandiyasa diberikan oleh Sudiasa, rekan sekaligus pasangannya  dalam pementasan drama Gong.

"Waktu Saya masih sekolah di tahun 1981 dan 1982 Saya diajak oleh suatu komunitas  untuk pentas ke Australia.

Pelatih Bali United Teco Larang Pemain Jalan-jalan Keluar Hotel saat Berada di Bantul

Raffi Ahmad & Nagita Slavina Habiskan Ratusan Juta untuk Tes Swab, Setelah Tahu Teman Positif Corona

Warga yang Langgar Protokol Kesehatan Dihukum Bersih-bersih di Halaman Kantor Camat Petang

Tahun 1993 Saya diajak ke Jepang dan tahun 2016 ke India. Kalau untuk di Bali, Saya  sudah pernah tampil hampir di semua desa di Bali dan Saya tampil dengan berbagai peran," tutur Sang Ketut Pesan Sandiyasa.

Adapun judul pementasan yang Ia dan rekan-rekannya tampilkan di Australia, yakni  'Sendra Tari Ramayana'.

Menurutnya, ketika pentas di luar negeri,  rata-rata para penonton yang menyaksikan penampilannya sangatlah antusias dan mereka terlihat senang serta menyambut hangat kedatangan tim Sang Ketut Pesan Sandiyasa.

Sang Ketut Pesan Sandiyasa sebenarnya merupakan seorang dalang yang membuatnya  memiliki kemampuan  bernyanyi serta menari. 

Ia pun selalu melatih suaranya agar bisa  tampil dengan maksimal.

Sang Ketut Pesan Sandiyasa mengaku dirinya menghindari beberapa jenis minuman yang menurutnya dapat mengurangi kualitas suaranya.

"Kalau di dunia pedalangan, Saya berlatih di tanah lapang dan pernah juga di goa supaya vocal kita benar-benar mantap. Dan  supaya suara tidak serak,  biasanya Saya juga memakan pisang kayu yang dipanggang lalu dinikmati ketika hangat-hangat kuku," ucapnya.

Informasi ini pun juga Ia bagikan kepada para muridnya yang berlatih bernyanyi hingga menari di Sanggar  Santika Budaya.

Sanggar tersebut merupakan sanggar yang didirikan oleh putranya yang bernama Sang  Nyoman Gede Adi Santika.

Sanggar Santika Budaya sendiri beralamat di Jalan Ratna Gang Jempiring No 3B Denpasar, Bali dan bagi Tribunners yang tertarik untuk berlatih bersama dengan Sang Ketut Pesan Sandiyasa, Tribunners dapat menghubungi nomor telpon  0361 242472 atau bisa juga pada nomor telpon 081999009514.

Istana Putuskan Pilkada Serentak Tak Ditunda, KPU Bali Pastikan Tak Ada Klaster Pilkada

Kontrak Valentino Rossi dengan Petronas Yamaha SRT Diumumkan Pekan Ini

Update Covid-19 Kota Denpasar, Kasus Positif Bertambah 21 Orang, Sembuh 16 Orang 

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved