Total Hadiah Rp 1,7 M, 51 Desa Adat di Badung Ikuti Lomba Ogoh-Ogoh yang Diadakan Provinsi Bali

Puluhan ogoh-ogoh di Kabupaten Badung mulai dinilai oleh tim dari Provinsi Bali. Ogoh-ogoh yang diikutkan dalam lomba tersebut diusulkan oleh desa a

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Penilaian lomba ogoh-ogoh di Banjar Delod Bale Agung, Kecamatan Mengwi Badung, Selasa (22/9/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Puluhan ogoh-ogoh di Kabupaten Badung mulai dinilai oleh tim dari Provinsi Bali.

Ogoh-ogoh yang diikutkan dalam lomba tersebut diusulkan oleh desa adat yang ada di Gumi Keris.

Tidak semua ogoh-ogoh di Badung dilombakan, lantaran desa adat yang mengikuti lomba jumlahnya dibatasi oleh Provinsi Bali.

Kendati demikian, Kabupaten Badung tetap memilih ogoh-ogoh yang terbaik sebelumnya untuk ikut bertarung meraih hadiah di tingkat provinsi.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Badung, Gde Eka Sudarwitha saat dikonfirmasi membenarkan hal tersebut.

Pihaknya mengaku penilaian ogoh-ogoh di Badung sudah mulai dilaksanakan.

Barcelona Ketakutan Jika Luis Suarez ke Atletico Madrid, Bisa Jadi Langkah Konyol bagi Barca

Kasus Laka Kembali Meningkat Sejak Era Baru, Kasat Lantas Polresta Denpasar Beri Imbauan

Ditemukan Benda Aneh di Bitera, Ini Penjelasan Balai Pelestarian Cagar Budaya

“Iya ada beberapa desa adat yang mengikuti lomba ogoh-ogoh di tingkat provinsi. Bahkan penilaian sudah dilakukan dari beberapa hari kemarin,” ujarnya Selasa (22/9/2020)

Pihaknya mengatakan, yang menjadi nominasi pemenang lomba di tingkat kabupaten, sebagaian besar menjadi nominator kembali atau terpilih untuk ikut lomba di tingkat provinsi.

Untuk penilaian, didelegasikan ke kabupaten yang jurinya dipilih dari Provinsi.

“Jurinya beda, dulu kita ada tim juri dari tingkat kabupaten. Untuk sekarang, ditunjuk oleh provinsi namun kita yang mengajukan dari Unsur Dinas Kebudayaan dan dari unsur Komunitas Listibia,” jelasnya

Benyamin Sueb Jadi Google Doodle, Seniman dan Penyanyi Legendaris Betawi, Ini Profil dan Karirnya

Penasihat Hukum Jerinx Protes Polda Bali karena Larang Wartawan Meliput Proses Persidangan

Sempat Tutup karena Pegawai Positif Covid-19, Kini Diskominfo Gianyar Sudah Buka Seperti Biasa

Untuk lomba kali ini, pihaknya mengaku desa adat yang mengajukan ogoh-ogoh mana yang akan dilombakan.

Hanya pihaknya mengaku tidak semua desa adat yang ada di Badung bisa mengajukannya.

“Selain karena Covid-19 ini, banyak juga di desa adat ogoh-ogohnya tidak dipelihara lagi, sehingga banyak desa adat di Badung yang tidak mengajukan,” jelasnya sembari mengatakan satu desa ada memilih satu ogoh-ogoh yang dilombakan.

Untuk di Badung sendiri, Mantan Camat Petang itu mengatakan, dari 122 desa adat yang ada di Badung hanya 51 Desa adat yang mengikuti lomba.

Hujan Deras, Saluran Irigasi di Banyar Nyuh Aya Klungkung Jebol

Pemkot Denpasar Terima Bantuan 1000 Kg Beras dari Warga Korea Selatan 

Adik Komedian Nunung Angkat Bicara Soal Kondisi Kakaknya yang Dikabarkan Sakit & Begini Kata Sule

Dari data dinas kebudayaan semua kecamatan yang ada di Badung ikut mewakili lomba tersebut. Seperti halnya Kecamatan Kuta diwakili oleh Desa adat Desa adat Seminyak, Legian, dan Kuta.

Kecamatan Kuta Selatan diwakili desa adat Kedonganan, Bualu, Pecatu, Peminge, Ungasan, Jimbaran, Kampial, Tanjung dan Benoa.

Begitu juga Kecamatan Kuta Utara diwakili Desa desa adat Dalung, Canggu, Kerobokan. Kecamatan Mengwi diwakili oleh Desa adat Baha, Cengkok, Mengwi, Gulingan, Kwanji, Beringkit, Sembung, Penarungan, Balangan, Munggu, Karangenjung, Banjar Sayan, Kekeran,dan Kapal. Untuk di kecamatan Abiansemal diwakili oleh desa adat Sibanggede, Sibangkaja, Sangeh, Blahkiuh, Semana, Lambing, Batubayan, Gerana, Kutaraga, Jempeng, Angantaka, Pikah, Tegal, Sedang, Lambing Sibangkaja, dan Abiansemal.  Terakhir di Kecamatan Petang diwakili oleh desa adat Petang, Samuan, Batu Lantang, Lawak, Pangsan, Bon dan Sulangai.

“Kami berharap dari 51 ogoh-ogoh yang dilombakan tersebut, Badung mendapat nominasi, dan tetap menyuguhkan karya-karya terbaik muda mudi Kabupaten Badung. Selain itu untuk seka teruna selalu meningkatkan kreativitasnya,” imbuh Gde Eka Sudarwitha

Untuk diketahui, pada 23 Maret 2020 Gubernur Bali Wayan Koster.mengeluarkan rilis yang memutuskan penyelenggaraan festival atau parade ogoh-ogoh se-Bali dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi ke-62 Provinsi Bali.

Hal itu dilakukan setelah mendengar masukan dalam diskusi dengan bupati/wali kota se-Bali, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali dan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali.

Tak tanggung-tanggung Pemprov Bali menyediakan hadiah total berupa uang tunai sebesar Rp 1,7 miliar lebih untuk pemenang lomba ogoh-ogoh. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved