Kapolresta Denpasar : Selama Pandemi Covid-19 Kriminalitas Narkoba Tetap Tinggi
Kapolresta Denpasar menyebut terdapat trend kriminalitas kasus narkotika saat masa pandemi Covid-19 di wilayah hukumnya
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyebut terdapat trend kriminalitas kasus narkotika saat masa pandemi Covid-19 di wilayah hukumnya.
Pihak kepolisian tidak akan memberikan ruang bagi pergerakan pelaku kejahatan baik kriminalitas kasus narkoba maupun tindak pidana lainnya.
Hal ini disampaikan Kapolresta kepada wartawan di sela menghadiri acara pembukaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-109 di Wantilan Gong Perdamaian, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, pada Selasa (22/9/2020).
"Selama pandemi Covid-19 kriminalitas narkoba tetap tinggi, tapi kita pastikan penegakan hukum tetap berjalan dengan baik," kata Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.
• Pelatihan Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Kerobokan Tabanan
• Cegah Kerumunan Saat Pilkada 2020, Polresta Denpasar Siap Dukung Bawaslu
• KKB Papua Diduga Tengah Mengumpulkan Kekuatan Untuk Jadikan Intan Jaya Lahan Perang
Selain tindak kejahatan, pada masa pandemi Covid-19 dan era tatanan kehidupan normal baru yang menjadi fokus kepolisian adalah pendisiplinan protokol kesehatan dan penegakan yustisi Covid-19.
"Dengan sudah adanya pergub 46/2020 dan perwali 48/2020 kita sudah melangkah ke penindakan dan penegakan yustisi dalam arti setiap masyarakat yang melakukan pelanggaran terhadap protokol kesehatan baik perorangan maupun pelaku usaha akan ditindak sesuai ketentuan, ada sanksi denda, sanksi sosial dan administrasi akan diterapkan kepada pelanggar," tegas Kapolresta.
Disinggung terkait kendala pendisiplinan di lapangan, Kapolresta mengatakan, dengan adanya aturan baru tersebut bahwa pada umumnya kondisi di Bali dan khususnya di Denpasar masyarakat sudah mulai tertib, namun masih ada segelintir masyarakat yang harus diedukasi.
"Kendala pada umumnya Bali, khususnya Denpasar cukup tertib, ada satu dua yang perlu harus diingatkan kembali," ujarnya. (*)