Sponsored Content
Pelatihan Pengembangan Agrowisata di Desa Wisata Kerobokan Tabanan
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Agrowisata yang berlangsung di Desa Wisata Kerobokan
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pengembangan Agrowisata yang berlangsung di Desa Wisata Kerobokan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, Sabtu (12/9/2020).
Tujuan dari Pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan pelaku pariwisata dalam pengembangan Agrowisata, sehingga nantinya pengembangan pariwisata berbasis pertanian akan memberikan peningkatan manfaat secara ekonomi.
Dalam aspek lingkungan, agrowisata berperan besar dalam pelestarian berbagai plasma nutfah, pelestarian satwa langka, pelestarian terumbu karang, pelestarian lanskap pertanian, peningkatan kesadaran akan bahayanya sampah plastik dan sebagainya.
Secara sosial-budaya, agrowisata juga memberi inspirasi dan motivasi kepada masyarakat untuk mempertahankan berbagai nilai, kesenian, adat istiadat yang unik, dan praktek budaya yang didasari kearifan lokal.
• Cegah Kerumunan Saat Pilkada 2020, Polresta Denpasar Siap Dukung Bawaslu
• KKB Papua Diduga Tengah Mengumpulkan Kekuatan Untuk Jadikan Intan Jaya Lahan Perang
• Sempat Tertunda, Pemkab Klungkung Akhirnya Salurkan BLT Kabupaten ke 1.290 KK di Nusa Penida
Maka dari itu diadakannya pelatihan pengembangan agrowisata, agar dapat memberikan alternatif dalam pengembangan wisata di desa wisata.

Kegiatan ini langsung dibuka oleh Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf yaitu Bapak Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE, MM.
Para peserta yang hadir merupakan masyarakat Desa Wisata Kerobokan, Praktisi di bidang Agrowisata dan Akademisi. Pelatihan ini menghadirkan beberapa narsumber seperti Dr. Ir. I Gde Setiawan Adiputra, MP., I Made Sarjana , S.P., M.Sc. dan Ida Bhawati Prof. Dr. Ir. I Gde Pitana., M.Sc.
Menghadapi pandemi Covid-19 saat ini berlaku protokol kesehatan untuk pelaksanaan pelatihan, dimana para peserta dipastikan kondisi kesehatannya.

Sebelum memasuki lokasi pelatihan, para peserta wajib melakukan rapid test yang sudah disediakan oleh pihak penyelenggara dan juga para peserta wajib menggunakan masker serta menjaga jarak saat pelatihan berlangsung.
Pelatihan ini terbagi kedalam beberapa sesi yaitu Konsep Wisata Agro dan Potensi Pengembangan di Bali, Pengembangan Praktis di Bali, dan Pemasaran Agrowisata.(*).
