PDDS Tabanan Kelola Beras ASN dan Rancang Buka Coffeshop Serta Minimarket

PDDS Tabanan Kelola Beras ASN dan Rancang Buka Coffeshop Serta Minimarket, Dapat Suntikan Modal Rp 10 Miliar, 4 Miliar Untuk Kelola Beras ASN & UMKM

tribunnews
Ilustrasi beras 

TRIBUN-BALI.COM, TABANAN- Perusahaan Daerah Dharma Sanktika (PDDS) Tabanan telah mengelola program beras ASN Pemkab Tabanan sejak Januari lalu.

Program tersebut bernama Gerbang Pangan Serasi.

Dalam sebulan rata-rata PDDS menyalurkan 90 ton untuk 6 ribu lebih ASN di Tabanan, Bali.

Untuk mendukung program tersebut PDDS juga sudah mendapat suntikan modal Rp. 4 Miliar dari APBD.

Jerinx : Jika Sidang Selanjutnya Dipaksakan Online, Berarti Sudah Ada Pesanan

Punya Hubungan Dekat Bos Suzuki, Rossi Akan Bentuk Tim Satelit di MotoGP 2022?

Token Listrik Gratis PLN Oktober 2020, Klaim di www.pln.co.id

Menurut Direktur Utama PDDS Tabanan, I Putu Sugi Darmawan, untuk pengelolaan beras ASN Tabanan, pihaknya Perumda Dharma Santhika sebagai penyedia beras yang pengolahannya bekerja sama dengan Perpadi Tabanan.

Artinya gabah yang diolah oleh Perpadi Tabanan diutamakan gabah petani yang ikut Program Gerbang Pangan Serasi, yaitu program Pemkab Tabanan menuju beras organik.

"Jadi kita bekerjasama dengan Perpadi. Apabila hasil panen dari Gabah Gerbang Pangan Serasi ini tidak mencukupi, digantikan dengan beras konvensional (non perlakuan organik) kategori premium yang juga gabahnya harus diambil dari petani Tabanan," kata Sugi Darmawan.

Dia melanjutkan, program Gerbang Pangan Serasi ini sudah mulai dikelola PDDS sejak Januari 2020 lalu.

Rata-rata penyaluran beras ke ASB di angka 90 ton per bulan atau setara dengan 180 ton per bulan gabah program Gerbang Pangan Serasi.

"Saat ini ada 6.392 ASN Tabanan yang kita tangani. Jumlah itu tanpa ASN yang ada di BRSU Tabanan karena ASN di BRSU Tabanan tidak mendapatkan TTP untuk beras, melainkan mendapatkan Tunjangan Pelayanan (Jaspel)," jelasnya sembari berharap tahun depan ASN yang ada di BRSU Tabanan bisa ikut serta.

Disinggung mengenai penyertaan modal dari APBD sebesar Rp. 10 Miliar, Sugi Darmawan menjelaskan, dana penyertaan modal awal yang disetujui adalah senilai Rp. 10 Miliar dan yang sudah cair sebanyak Rp. 4 Miliar.

Dana tersebut sudah dipergunakan untuk permodalan beras ASN tersebut.

Selain itu, dana tersebut juga digunakan permodalan untuk membeli produk UMKM dan pertanian Tabanan non beras sebagai realisasi program Gotong Royong ASN Tabanan Peduli.

"Ada wacana kuantitas beras yang didapatkan ASN Tabanan saat sebanyak 15 kg per ASN, di tahun depan akan dinaikan menjadi 25 kg per ASN sesuai kebutuhan beras mereka untuk 1 bulannya. Sehingga ada potensi kenaikan kebutuhan beras untuk ASN Tabanan. Sehingga kekurangan penyertaan modal lagi Rp. 6 Miliar kami berharap bisa cair di tahun 2021 agar pembelian beras maupun gabah petani Tabanan bisa kita optimalkan," katanya.

"Saat ini sudah 9 bulan berjalan. Untuk prospek ke depan tentang ketersediaan beras Gerbang Pangan Serasi (GPS) kami akan berkoordinasi intens dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tabanan untuk keikutsertaan luasan Subak yang ikut serta program ini. Termasuk dalam pengawasan sistem tanam serta pupuk organik yang dipakai sehingga kualitas beras yang dihasilkan terjaga," imbuhnya.

Apakah nilai Rp. 6 Miliar nantinya hanya untuk beras, Sugi melanjutkan untuk sementara dana Rp. 4 Miliar sudah cukup untuk modal bisnis yang dilakukan saat ini.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved