Populasi Jalak Bali Menurun, Pertamina MOR V Luncurkan Program Konservasi

Pasalnya, pada tahun 90-an, Jalak Bali terancam punah akibat adanya perburuan liar untuk perdagangan illegal karena harganya yang tergolong fantastis,

Humas PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai bergerak kembali menjalankan Program CSR berupa Program Konservasi Jalak Bali, di Subak Sembung, Desa Adat Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu (30/9/2020) kemarin 

Tujuannya tak lain untuk meningkatkan populasi Jalak Bali serta melakukan edukasi kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam melestarikan satwa endemik ini agar terhindar dari kepunahan.

Partai Gelora Pastikan Ikuti Enam Pilkada di Bali, Sebut Tak Ingin Ketinggalan Kereta

Nyepi Segara Serangkaian Penyegjeg Jagat Nusa Penida, Segala Aktivitas di Laut Dihentikan Satu HarI

Judul Film Belajar dari Rumah TVRI Periode 14-19 September 2020, Ada Tayangan Sinema Kethoprak

Program yang diresmikan pada Rabu (30/9/2020) kemarin mulai diinisiasikan oleh Pertamina perlahan menuju Program yang mandiri sampai dengan tahun 2024 nanti.

Memanfaatkan potensi lahan hijau di tengah kota Denpasar yang sesuai secara vegetasi untuk melakukan konservasi dan tingginya antusias kelompok petani yang aktif untuk mengelola konservasi membuat Pertamina semakin percaya diri untuk keberhasilan dari program konservasi Jalak Bali di Desa Adat Peguyangan ini.

Dimulai dari kandang burung Pentagon untuk konservasi yang telah selesai dibangun, di tahun 2020 ini, Pertamina berencana untuk melakukan inisiasi pembentukan dan legalitas kelompok yang bernama Uma Palak Lestari serta melakukan masyarakat untuk pemberdayaan melakukan produksi pelet pakan burung dan ternak.

Judul Film Belajar dari Rumah TVRI Periode 14-19 September 2020, Ada Tayangan Sinema Kethoprak

“Nantinya melalui inisiasi program konservasi ini, kami berharap dapat mengulang kesuksesan yang dimiliki oleh Program CSR Konservasi Jalak Bali di Desa Sibangkaja pada 2017 silam, dimana berhasil mengembangbiakkan 18 ekor burung Jalak Bali menjadi 43 ekor burung sampai dengan sekarang,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR V, Rustam Aji, Kamis (1/10/2020) melalui keterangan tertulisnya.

Jerih payah sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang akhirnya membuahkan hasil ketika Program CSR DPPU Ngurah Rai di Desa Sibangkaja telah berkontribusi terhadap peningkatan populasi Jalak Bali di dunia sebesar 10 persen.

Di mana dalam penangkaran itu sendiri terdapat peningkatan hampir 200 persen populasi Jalak Bali di Provinsi Bali.

"Jalak Bali yang dulu tumbuh berkembang begitu pesat di Provinsi Bali kini menghadapi kepunahan. Inisiatif masyarakat bersama Pertamina ini membangkitkan kembali dan menyadarkan kita bersama untuk mencoba kembali menumbuhkembangkan Jalak Bali agar kembali mengudara dan mendunia," tambah Rustam.

Ke depan, ia berharap program konservasi ini dapat berkontribusi lebih tinggi terhadap populasi Jalak Bali di dunia.

Sehingga, bukan tidak mungkin anak cucu negeri ini masih dapat mendengarkan kicauan merdu dan melihat kepakan sayap putih dari burung berbulu putih ini di udara.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved