Populasi Jalak Bali Menurun, Pertamina MOR V Luncurkan Program Konservasi

Pasalnya, pada tahun 90-an, Jalak Bali terancam punah akibat adanya perburuan liar untuk perdagangan illegal karena harganya yang tergolong fantastis,

Humas PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V.
PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai bergerak kembali menjalankan Program CSR berupa Program Konservasi Jalak Bali, di Subak Sembung, Desa Adat Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar, Rabu (30/9/2020) kemarin 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Jalak Bali adalah warisan untuk anak dan cucu negeri, kata inilah yang sering dibicarakan oleh masyarakat satu dengan yang lainnya mengenai kehadiran Satwa Endemik dari Indonesia ini.

Burung Jalak Bali (Leucopsar Rothschildi) adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang yang terkenal di daerah asalnya, Bali dengan nama Jalak Putih atau Curik.

Generasi 90 dan 2000-an hampir tidak bisa lagi melihat kecantikan dari Jalak Bali di habitat aslinya.

Pasalnya, pada tahun 90-an, Jalak Bali terancam punah akibat adanya perburuan liar untuk perdagangan illegal karena harganya yang tergolong fantastis, mencapai puluhan juta untuk satu ekor burung ini.

Ketika pertama kali ditemukan pada tahun 1912, Jalak Bali yang tercatat sebanyak 900 ekor ini hampir punah ketika pencatatan menemukan bahwa hanya sekitar 50 ekor yang tersisa di alam liar saat itu.

Bawaslu Temukan 303 WNA Masuk Daftar Pemilih Sementara di Enam Pilkada se-Bali

Positif Covid-19 di Buleleng Bertambah 11 Orang, Meninggal Satu Orang

Liga 1 2020 Ditunda, Begini Sikap Shopee

Tidak hanya perburuan liar, kerusakan ekosistem akibat ulah manusia juga menjadi salah satu faktor turunnya populasi Jalak Bali di alam liar.

Walaupun statusnya sudah dilindungi oleh Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 421/kpts/Um/8/1970 sejak tahun 1970.

Jumlah populasi Jalak Bali di alam bebas masih terbilang sangat sedikit.

Inventarisasi pada tahun 2008 menyebutkan bahwa hanya ada 30 ekor Jalak Bali di alam bebas saat itu.

Kecilnya populasi burung ini disebabkan cara reproduksinya yang hanya menghasilkan 1 – 3 telur dalam setiap perkawinannya.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh beragam pihak, di antaranya dengan membuat konservasi yang dilakukan secara in-situ, maupun ex-situ dengan membuat penangkaran.

Update Covid-19 Bali, 1 Oktober: Kasus Positif Bertambah 141 Orang, 122 Pasien Sembuh & 3 Meninggal

AC Milan Resmi Jual Lucas Paqueta ke Lyon, Kontrak Hingga 2025

Perawatan Wajah di Klinik yang Ampuh Mengatasi Maskne

Tidak ingin berpisah dengan Jalak Bali selamanya seperti Harimau Bali yang telah punah lebih dari delapan dekade lalu.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) V melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai bergerak kembali menjalankan Program CSR berupa Program Konservasi Jalak Bali yang kali ini dilaksanakan di Desa Adat Peguyangan.

Program yang berlokasi di Subak Sembung, Desa Adat Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar ini merupakan replikasi dari Program Konservasi Jalak Bali yang sebelumnya dilakukan di Desa Sibangkaja, Kabupaten Badung.

Tujuannya tak lain untuk meningkatkan populasi Jalak Bali serta melakukan edukasi kepada masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam melestarikan satwa endemik ini agar terhindar dari kepunahan.

Partai Gelora Pastikan Ikuti Enam Pilkada di Bali, Sebut Tak Ingin Ketinggalan Kereta

Nyepi Segara Serangkaian Penyegjeg Jagat Nusa Penida, Segala Aktivitas di Laut Dihentikan Satu HarI

Judul Film Belajar dari Rumah TVRI Periode 14-19 September 2020, Ada Tayangan Sinema Kethoprak

Program yang diresmikan pada Rabu (30/9/2020) kemarin mulai diinisiasikan oleh Pertamina perlahan menuju Program yang mandiri sampai dengan tahun 2024 nanti.

Memanfaatkan potensi lahan hijau di tengah kota Denpasar yang sesuai secara vegetasi untuk melakukan konservasi dan tingginya antusias kelompok petani yang aktif untuk mengelola konservasi membuat Pertamina semakin percaya diri untuk keberhasilan dari program konservasi Jalak Bali di Desa Adat Peguyangan ini.

Dimulai dari kandang burung Pentagon untuk konservasi yang telah selesai dibangun, di tahun 2020 ini, Pertamina berencana untuk melakukan inisiasi pembentukan dan legalitas kelompok yang bernama Uma Palak Lestari serta melakukan masyarakat untuk pemberdayaan melakukan produksi pelet pakan burung dan ternak.

Judul Film Belajar dari Rumah TVRI Periode 14-19 September 2020, Ada Tayangan Sinema Kethoprak

“Nantinya melalui inisiasi program konservasi ini, kami berharap dapat mengulang kesuksesan yang dimiliki oleh Program CSR Konservasi Jalak Bali di Desa Sibangkaja pada 2017 silam, dimana berhasil mengembangbiakkan 18 ekor burung Jalak Bali menjadi 43 ekor burung sampai dengan sekarang,” ujar Unit Manager Communication & CSR MOR V, Rustam Aji, Kamis (1/10/2020) melalui keterangan tertulisnya.

Jerih payah sejak tahun 2017 sampai dengan sekarang akhirnya membuahkan hasil ketika Program CSR DPPU Ngurah Rai di Desa Sibangkaja telah berkontribusi terhadap peningkatan populasi Jalak Bali di dunia sebesar 10 persen.

Di mana dalam penangkaran itu sendiri terdapat peningkatan hampir 200 persen populasi Jalak Bali di Provinsi Bali.

"Jalak Bali yang dulu tumbuh berkembang begitu pesat di Provinsi Bali kini menghadapi kepunahan. Inisiatif masyarakat bersama Pertamina ini membangkitkan kembali dan menyadarkan kita bersama untuk mencoba kembali menumbuhkembangkan Jalak Bali agar kembali mengudara dan mendunia," tambah Rustam.

Ke depan, ia berharap program konservasi ini dapat berkontribusi lebih tinggi terhadap populasi Jalak Bali di dunia.

Sehingga, bukan tidak mungkin anak cucu negeri ini masih dapat mendengarkan kicauan merdu dan melihat kepakan sayap putih dari burung berbulu putih ini di udara.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved