Pulau Tristan Tak Terjamah Virus Corona, Bisa Dengar Suara Rumput, tapi Burung Tak Berkicau

Satu hal yang mencolok tentang kepulauan ini adalah Anda dapat dikelilingi oleh ribuan burung ke mana pun pergi, namun tidak pernah mendengar kicauan.

Editor: Bambang Wiyono
PENGUINS-AND-POTATOES.CO.UK via BBC INDONESIA
Satu-satunya bar di Pulau Tristan da Cunha 

Tinggal di pulau paling terpencil di dunia itu membuat Anda tidak perlu melakukan isolasi, karena letak geografi telah melakukannya dengan baik.

Tapi "walaupun tidak ada Covid-19 di pulau bukan berarti kami tidak terkena pandemi," kata penduduk Fiona Kilpatrick.

Lockdown di Afrika Selatan membuat kapal yang biasanya membawa barang ke pulau tersebut tidak dapat meninggalkan dermaga di Cape Town.

"Rantai pasokan menjadi sangat terdampak akibat Covid," kata Alasdair, yang masih sering menghubungi bekas tetangganya.

"Mereka sudah lama kehabisan buah dan sayuran," tambahnya.

"Hal ini biasa terjadi, tetapi kali ini, siapa yang tahu kapan pasokan segar akan dikirimkan dengan situasi saat ini."

Yang selalu berlimpah di sini adalah lobster Tristan, spesies lobster lokal batu air dingin yang ditangkap dan dibekukan oleh penduduk pulau, dan bila dapat diekspor, menyumbang 70 persen pendapatan TDC.

Kelahiran Seorang Bayi

Tetapi yang lebih dramatis, efek samping yang tak terduga dari dampak Covid-19 di Tristan da Cunha adalah kelahiran bayi di pulau itu untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun. "Sebelumnya, untuk menghindari komplikasi, wanita biasanya melakukan perjalanan ke Afrika Selatan sebelum waktunya untuk melahirkan. Tetapi dengan penutupan Afrika Selatan dan komunikasi dihentikan, bayi tersebut harus dilahirkan di Tristan," kata Alasdair.

Kondisi ibu dan anaknya sehat. Penduduk setempat sangat senang menyambut penghuni baru pulau itu.

Pemukim pertama Tristan tiba pada awal 1800-an, dan meskipun populasinya berfluktuasi sejak itu, dalam beberapa dekade terakhir jumlahnya terus menurun.

"Selama saya tinggal di sana, 15 orang meninggal karena usia tua, tetapi hanya dua yang lahir," kata Alasdair.

"Dengan populasi yang menua dan jumlah yang menyusut, kelahiran ini adalah peristiwa yang sangat bagus."

Lalu ada kabar baik lagi yaitu, "Dari tiga gadis yang dikirim ke Inggris untuk menyelesaikan sekolah menengah, salah satunya akan melanjutkan ke pendidikan tinggi," kata Alasdair.

Ini akan menjadikannya sebagai perempuan muda pertama di pulau itu yang kuliah ke universitas (meskipun sebelumnya ada seorang Tristanian lulus melalui pembelajaran jarak jauh).

Jika Anda menghargai keterpencilan dan Anda mungkin tergoda untuk pindah ke sana, berhati-hatilah karena kemungkinan besar Anda tidak akan berhasil.

"Majelis Pulau Tristan harus menyetujui siapa pun yang ingin pindah ke sana secara permanen," kata Alasdair, "dan sebagian besar pelamar biasanya ditolak."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Pulau Paling Terpencil di Dunia, Tak Terjamah Virus Corona dan Bisa Dengar Suara Rumput",

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved