Corona di Bali

82 Persen Kasus Positif Covid-19 di Bangli Terjadi pada Usia Produktif

Jumlah kasus positif Covid-19 di Bangli, Bali, hingga saat ini tercatat sebanyak 746 kasus. 82 persen di antaranya diketahui terjadi pada usia produkt

Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali/Muhammad Fredey Mercury
Humas GTPP Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa. 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Jumlah kasus positif Covid-19 di Bangli, Bali, hingga saat ini tercatat sebanyak 746 kasus.

Berdasarkan jumlah tersebut, 82 persen di antaranya diketahui terjadi pada usia produktif.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa menyebutkan, berdasarkan data statistik, hingga kini jumlah kasus positif Covid-19 di Bangli tercatat sebanyak 746 kasus.

Dengan rincian 32 orang masih dalam perawatan, 686 orang sembuh, dan 28 orang meninggal dunia.

Dari jumlah 746 kasus, imbuhnya, 82 persen atau 613 kasus di antaranya merupakan kategori usia produktif dengan kisaran umur 15 hingga 64 tahun.

Sementara kategori lansia, yakni 65 tahun ke atas, tercatat sebanyak 17 persen atau 92 kasus.

"Untuk usia anak-anak dari 0 hingga 14 tahun tercatat sebanyak 41 kasus atau 6 persen," ujarnya, Minggu (4/10/2020).

Dalam Sepekan 343 Sampel Uji Swab Diperiksa di Lab PCR BRSU Tabanan

Sidak Aparat Gabungan, Tiga Tempat Usaha di Jembrana Belum Terapkan Protokol Kesehatan

Sedangkan berdasarkan kategori jenis kelamin, Dirgayusa mengatakan persentase tertinggi yakni jenis kelamin laki-laki sebanyak 52 persen atau 393 kasus.

Jenis kelamin perempuan tercatat sebanyak 353 kasus atau 48 persen.

Menurut Dirgayusa, dari kategori usia dan jenis kelamin, mengindikasikan bahwa virus corona lebih banyak menjangkiti mereka yang aktif berada di luar rumah untuk bekerja dan berinteraksi dengan orang-orang.

"Dengan kata lain yang aktif di luar rumah lebih berisiko," ucapnya.

Kendati tergolong tinggi, Dirgayusa mengatakan tidak ada penambahan kasus Covid-19 baru pada tanggal 4 Oktober 2020 ini.

Pun demikian, per tanggal 25 September 2020 lalu, status Bangli telah turun dari zona merah ke zona oranye atau berisiko sedang.

"Zona oranye ini mengindikasikan tidak ada penambahan klaster serta klaster ini sudah bisa dikendalikan. Misalnya ada satu kasus di rumah sakit, hanya satu saja. Tidak menyebabkan kasus lainnya. Selain itu, penambahan kasus di Bangli juga tidak terlalu masif. Penambahan kasus hanya diketahui berdasarkan hasil screening saat dilakukan pemeriksaan di rumah sakit," jelasnya.

Update Covid-19 di Denpasar: 1 Orang Meninggal Dunia, Bertambah 19 Pasien Sembuh & Positif 35 Orang

Seluruh Banjar Adat di Kota Tabanan Disiplin Prokes, Pamedek Tangkil ke Pura Dibatasi 50 Persen

Pria yang juga Kadis Kominfosan Bangli itu mengatakan minimnya penambahan kasus positif Covid-19, juga mengindikasikan upaya sosialisasi dan edukasi 3M yang dilakukan Satgas Covid-19 Bangli kepada masyarakat mulai membuahkan hasil.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved