Rayakan Hari Kopi Internasional, Pemuda Langkan Bangli Ingin Bangkitkan Kejayaan Kopi Langkan
kejayaan kopi Langkan beberapa tahun lalu bukanlah tanpa bukti. Kopi Arabika Langkan menjadi kopi yang mempunyai kategori cita rasa sangat bagu
Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dusun Langkan, Desa Landih, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli beberapa tahun lalu menjadi salah satu sentra perkebunan kopi unggulan.
Namun sayangnya, keberadaan kopi di Dusun Langkan yang berada di bawah naungan Subak Abian Suka Maju kini mulai meredup.
Meredupnya kopi di Dusun Langkan karena harga kopi di tingkat petani relatif murah.
Petani pun saat ini beralih ke komoditas tanaman jeruk.
Berangkat dari persoalan tersebut, sejumlah pemuda di Desa Adat Langkan ikut andil dalam perayaan Hari Kopi Internasional.
Dalam momentum tersebut, pemuda yang tergabung dalam Sekaa Teruna Giri Seraya itu berupaya memantik kebangkitan kopi di daerah asalnya.
• Pelda Muhaji Sanggah Anggapan Dugaan Kasus Penyekapan & Penyegelan Tiga Orang di Sesetan
• Pelda Muhaji Sanggah Anggapan Dugaan Kasus Penyekapan & Penyegelan Tiga Orang di Sesetan
• Ini Hal yang Bisa Bikin Zodiak Marah Besar, Scorpio Tidak Suka Terpojok, Bagaimana dengan Zodiakmu?
Dalam perayaan Hari Kopi Internasional ini, mereka mengajak pemuda setempat untuk menonton film Filosofi Kopi, diskusi mengenai kopi dan coffee cupping.
Dalam diskusi mereka menghadirkan musisi, aktivis sekaligus petani kopi, I Gede Robi Supriyanto (Robi Navicula) dan Founder Umah Lokal Coffee Roastery, I Putu Agi Pratama.
Diskusi dimoderatori oleh Ketua Generasi Baru Indonesia (GenBI) Bali, I Putu Yudhi Artha Wijayakusuma.
Wakil Ketua Panitia perayaan Hari Kopi Internasional, I Putu Gede Wahyu Saputra mengatakan, kejayaan kopi Langkan beberapa tahun lalu bukanlah tanpa bukti.
• Ini 5 Artis Hollywood dengan Bayaran Paling Besar Tahun 2020, Siapa Saja Mereka?
• Pesta Nikah Berujung Duka, 60 Menit Jelang Ijab Pengantin Wanita Pingsan & Meninggal Saat Dirias
• Sinopsis 3 Drama Korea Terbaru Oktober 2020, Dibintangi Seohyun SNSD hingga Suzy
Kopi Langkan masuk dalam buku Masyarakat Perlindungan Indikasi-Geografis (MPIG) Kopi Arabika Kintamani.
“Subak Abian Suka Maju menjadi satu-satunya subak abian dari Kecamatan Bangli yang tercatat menjadi anggota MPIG Kopi Kintamani. Itu berarti Kopi Arabika Langkan mempunyai cita rasa yang khas,” kata Wahyu dalam acara tersebut, Jum’at (2/10/2020).
Selain itu, dari 2009 sampai 2012, perkebunan kopi di Subak Abian Suka Maju juga sudah memperoleh sertifikat organik.
Ada juga data baru dari peneliti Magister Agribisnis Universitas Udayana (Unud) yang mencantumkan dalam jurnal bahwa Kopi Arabika Langkan menjadi kopi yang mempunyai kategori cita rasa sangat bagus atau very good.
“Di kota, pasti sudah banyak yang tahu kalau kopi itu menjadi primadona atau gaya hidup anak muda. Ada Starbucks, Kopi Kulo, Janji Jiwa, Es Kopi Ngocok, dan banyak yang lainnya. Harusnya kita yang mempunyai potensi di hulu, kita yang mempunyai kopinya, malah tidak tahu kekayaan di sini di Langkan,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Unud itu.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini Man United vs Tottehenham, Jose Mouriho: Sulit Menang Melawan Mantan
• Catatan Visual Pandemi Covid-19, Fotografer Bali Pamerkan 40 Foto
• Kisah Pelda TNI Made Pariasa Sempat Positif Covid-19 & Kini Donor Plasma Konvalesen bagi Pasien Lain
Poros Ekonomi Desa
Menurut Wahyu, kekayaan yang dimiliki Dusun Langkan sangat baik sekali jika mampu dikelola secara bijak.
Namun untuk melakukan pengelolaan tersebut, pemuda di Dusun Langkan harus tahu terlebih dahulu bahwa wilayahnya mempunyai kekayaan berupa potensi kopi arabika.
“Acara ini dilaksanakan supaya kita pemuda di Langkan tahu potensi kopi dan potensi pasar yang dijelaskan dalam film Filosofi Kopi dan narasumber,” jelasnya.
Di sisi lain, dalam kesempatan itu, Wahyu meminta kepada pemerintah desa yang mengelola anggaran agar jangan sampai potensi kopi Langkan tidak dilirik menjadi sub sektor alternatif perekonomian desa.
Baginya, Pemerintah Desa Landih harus mempunyai grand desain ke mana akan dibawa potensi desa tersebut setidaknya dalam lima tahun ke depan.
• Jadwal Liga Inggris Malam Ini Man United vs Tottehenham, Jose Mouriho: Sulit Menang Melawan Mantan
• Editor Wanita Ini Nekad Bakar Diri di Depan Kantor Kemendagri Rusia, Sempat Tulis Pesan Begini di FB
• Donald Trump Positif Corona, Media China: Akan Berdampak Negatif pada Pemilihannya Kembali
“Akan diapakan potensi kopi arabika Langkan ini, supaya jelas, supaya terkonsep, supaya ada arah yang sistematis dan terstruktur,” kata Wahyu.
Saat ini masih ada dana desa yang disalurkan oleh pemerintah pusat kepada setiap desa di Indonesia. Namun, tidak ada yang bisa menjamin bahwa dana desa ini akan abadi.
Apabila dana desa tersebut sudah tidak ada, karena dianggap tidak efektif oleh pemerintah atau dengan alasan lainnya, jangan sampai desa menjadi kehilangan arah.
Oleh karena itu, potensi kopi Langkan harus dikembangkan sebagai poros perekonomian desa. (*)