Penanganan Covid

Gugus Tugas Covid-19 Denpasar Sebut Hanya Pasien Bergejala yang Dites Swab

Dewa Rai mengatakan, banyak masyarakat juga salah persepsi terkait tes swab saat ke rumah sakit.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi - 43 pedagang ikan di pelataran Pasar Kumbasari dan tukang suwun di Pasar Gunung Agung, Denpasar mengikuti tes swab, Minggu (7/6/2020). 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Setelah adanya pandemi Covid-19, belakangan ini masyarakat banyak yang takut berobat ke rumah sakit.

Ia takut jika nantinya akan dites swab dan hasilnya positif.

Apalagi belakangan muncul isu adanya rumah sakit yang sengaja meng-Covid-kan pasiennya yang meninggal agar mendapat anggaran dari pemerintah.

Terkait hal tersebut, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan Gugus Tugas di Denpasar tidak ada keinginnan meng-Covid-kan masyarakat kalau memang tidak Covid.

"Yang kebanyakan ada sekarang, saat hasil swab belum keluar orang itu meninggal, jadi artinya dia kemungkinan positif tapi bisa juga tidak karena kan hasilnya belum keluar," kata Dewa Rai, Senin (5/10/2020) siang.

Sehingga jika jenazahnya akan diupacarai atau dimakamkan tetap harus mengikuti protokol pemakaman jenazah Covid-19 walaupun hasil swabnya belum keluar.

Hal ini agar tak terjadi hal-hal yang diinginkan.

Dewa Rai mengatakan, banyak masyarakat juga salah persepsi terkait tes swab saat ke rumah sakit.

Pasien baru akan menjalani swab apabila memiliki gejala Covid-19.

Apabila tidak maka tidak akan di-swab.

"Kalau tidak suspect atau memiliki gejala Covid-19 tidak mungkin diswab oleh pihak rumah sakit," katanya. 

Ia pun kembali mengajak warga kota ini disiplin menerapkan 3M dan menghindari 3R.

Dihubungi Tribun Bali, Minggu (4/10), I Dewa Gede Rai menjelaskan, 3M yang dimaksudkan adalah protokol kesehatan mencegah Covid-19 yaitu Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga jarak.

Sedangkan pantangan 3R yakni menghindari Rapat Ruangan Sempit, Ramai-ramai dan dan Rumpi-rumpi.

Dewa Rai mengatakan, disiplin menerapkan 3M dan menghindari 3R itu sangat penting mengingat kasus Covid-19 di Kota Denpasar masih fluktuatif.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved