Alat Pemangkasan Sempat Rusak 2 Bulan, DLH Tabanan Kekurangan Alat Pemangkasan Pohon

Musim penghujan sudah mulai sejak dua pekan lalu. Dinas Lingkungan Hidup Tabanan mulai melakukan pemangkasan pohon perindang

Istimewa
Salah satu kegiatan penganan pohon tumbang yang melibatkan sejumlah instansi terkait di Tabanan, Senin (5/10/2020). 

Dia menuturkan, sebenarnya jika alat sudah lengkap, proses pemangkasan pohon bisa dilaksanakan lebih cepat dan efisien.

Dia menyebutkan, ketika kendaraan lift sedang bekerja kemudian dilakukan pemangkasan langsung diangkut oleh truk pengangkut sehingga langsung bersih.

Namun berbeda untuk saat ini, selain keterbatasan alat, juga harus menunggu giliran truk pengangkut sampah untuk mengangkut hasil pemangkasan.

Sementara hasil pemangkasan terpaksa dibiarkan di pinggir jalan dulu.

"Nah itulah kendalanya, ketika kita bekerja tak bisa langsung diangkut. Jadi harus menunggu giliran truk pengangkut sampah selesaikan tugasnya. Misalnya kita lakukan pemangkasan pagi hari, nanti sorenya atau besok paginya baru bisa diangkut. Sehingga hal ini menyebabkan masih ada sisa pemangkasan pohon di jalan," ungkapnya.

Disinggung mengenai untuk mewujudkan program seperti Kota Denpasar, Subagia menyatakan butuh anggaran yang cukup banyak. Seperti pembelian truk Rp 700 Juta, Senso Rp 10 Juta, dan biaya pemeliharaan.

"Total anggaran yang diperlukan kurang lebih Rp 800 juta baik itu pembelian truk, alat senso, dan biaya pemeliharaan alatnya tersebut. Hanya saja kita harus sabar untuk menunggu anggarannya dari APBD," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved