Cuaca Tidak Menentu, Kadis Perikanan Imbau Para Nelayan di Badung Untuk Tetap Waspada
Dinas Perikanan Kabupaten Badung mengimbau agar para nelayan tetap waspada dan berhati-hati saat melaut.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Cuaca di Kabupaten Badung kini mulai tidak menentu.
Hal itu pun berpengaruh pada nelayan yang ada di Kabupaten Badung, Bali.
Seperti halnya peristiwa terbaliknya perahu atau jukung pelayanan di Pantai Seseh, Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.
Bahkan kabarnya juga ada nelayan di Badung yang hilang.
• Aliansi Bali Tidak Diam Kecam Adanya Telegram Pencegahan Aksi Penolakan Omnibus Law
• Cedera, Urusan Pribadi, atau Masalah Kontrak Penyebab Paulo Sergio Tinggalkan Bali United?
• Sembuh dari Covid-19, Donald Trump Ajak Warga Keluar Rumah dan Jangan Takut
Berkaca dari kejadian tersebut Dinas Perikanan Kabupaten Badung pun mengimbau agar para nelayan tetap waspada dan berhati-hati saat melaut.
Pasalnya curah hujan yang tidak menentu serta gelombang air di pantai yang mendadak tinggi.
“Kami imbau agar para nelayan tetap berhati-hati, serta memperhatikan dan meng-update informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),”kata Kadis Perikanan Badung, I Nyoman Suardana, Selasa (6/10/2020).
Terlebih lagi, lanjut Mantan Kabag Umum Setda Badung itu, dalam beberapa hari terakhir terjadi cuaca yang tidak menentu.
Dirinya menjelasakan, menurut BMKG saat ini sudah mulai fase awal musim hujan yang kemungkinan disertai angin kencang.
“Bulan-bulan ini akan terjadi perubahan cuaca, sehingga harus tetap waspada dan berhati-hati,” tegasnya kembali.
Lebih lanjut, selain memperhatikan cuaca dan informasi BMKG, kata Suardana para nelayan juga wajib melengkapi diri dengan alat keselamatan.
“Alat-alat keselamatan ini menjadi penting. Agar para nelayan tetap menggunakan alat-alat keselamatan berlayar, seperti life jaket dan perlengkapan keselamatan lainnya. Ini untuk mengantisipasi manakala terjadi sesuatu yang kita tidak inginkan. Tentunya alat-alat keselamatan ini akan sangat membantu,” kata Suardana.
Ia juga menjelaskan, yang penting lagi yakni adalah doa dan memohon restu kepada sang pencipta Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan keselamatan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas sebagai nelayan.
“Kita harus berdoa, sebelum melakukan aktivitas selebihnya sebelum melaut,” jelasnya.
Disinggung mengenai jumlah nelayan yang ada di Badung, I Nyoman Suardana mengaku jumlahnya sebanyak 1.702 orang.