Kisah Ni Putu Arie Utami, Owner Bimbel Jualan Pepes Ikan demi 400 Pengajarnya yang Dirumahkan

pandemi Covid-19 sempat memporak-porandakan usahanya, mulai dari peserta bimbel mulai berkurang hingga harus menutup seluruh cabang

Editor: Kambali
Dokumen Pribadi via Kompas.com
Owner Bimbel Anemone Reading School Indonesia Ni Putu Arie Utami 

Ammy kemudian memutar otak untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru yang bisa bertahan dan bertumbuh di masa pandemi Covid-19.

Dia memilih bisnis makanan, alasannya tidak ada orang yang tidak makan selama mereka masih hidup.

"Bisnis makanan ini yang paling bisa bertahan di masa pandemi, walaupun ada juga penurunan.

Ada makanan frozen food, akhirnya bikin formula sendiri tercipta produknya," kata dia.

Setelah membuat produk pepes ikan dengan bumbu rajang khas Bali yang dikemas dengan kemasan frozen food, Ammy mengundang karyawannya untuk menjadi reseller dari usaha barunya itu.

"Kita kasih kesempatan kepada guru-guru yang rehat enggak ngajar kita jadikan reseller, banyak yang mau mengambil peluang ini, akhirnya mereka sedikit demi sedikit bisa tetap berpenghasilan," kata dia.

Memupuk harapan di tengah kesulitan ekonomi

Ketika ditanya kenapa repot-repot memikirkan ratusan karyawan, padahal Ami sendiri sudah mengantongi keuntungan di awal?

Dia mengatakan agar seluruh karyawannya bisa tetap memiliki harapan di Anemone Reading School.

"Sebanyak 400 orang ini join di Anemone punya harapan, kalau dulu harapannya membuka bimbel dan mengajar di bidang pendidikan. Nah ketika mereka tidak bisa berpenghasilan lagi, saya ingin mereka tetap punya harapan di Anemone, saya sebagai leader memikirkan cara supaya siapa yang ada di komunitas kita, yang ada di Anemone itu bisa memiliki harapan," kata Ammy.

Dia mengatakan, ada perasaan bahagia ketika karyawannya yang penghasilannya tersendat akibat Covid-19 bisa kembali memiliki harapan dan berpenghasilan kembali.

"Ketika mereka ada penghasilan lagi seperti ada perasaan bahagia gitu, ternyata mereka masih bisa memiliki harapan di masa seperti ini," tutur dia.

Setelah tiga bulan penutupan bimbel Anemone, banyak orang tua murid meminta agar lembaga bimbel kembali dibuka untuk persiapan anak-anak mereka masuk ke sekolah dasar.

Ammy pertimbangkan untuk kembali dibuka secara perlahan dengan cara shifting dan mengurangi jumlah kehadiran guru di kelas yang sebelumnya terdapat dua guru dalam satu kelas menjadi satu guru agar protokol kesehatan berjalan.

Begitu juga jumlah anak yang dikurangi dalam satu kelas yang saat ini hanya ada tiga anak dalam satu kelas pembelajaran.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved