Bencana Alam di Tabanan
Dua Desa di Tabanan Ini Terdampak Jembatan Putus, Masyarakat Akan Segera Gotong Royong
Hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (9/10/2020) hingga Sabtu (10/10/2020) mengakibatkan peristiwa bencana alam di Tabanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, TABANAN - Hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (9/10/2020) hingga Sabtu (10/10/2020) mengakibatkan peristiwa bencana alam di belasan titik di Tabanan, Bali.
Salah satunya adalah jalan penghubung (jembatan) antara Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan - Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur.
Namun, masyarakat setempat akan segera bangkit kembali dengan berencana memperbaiki jalan penghubung tersebut secara gotong royong.
Menurut informasi yang diperoleh, dari total panjang jalan penghubung 50 meter tersebut, sepanjang 15 meter rusak parah diterjang air bah.
• Jaringan Listrik PLN Gianyar Terhindar dari Bencana Alam
• Sumiarta Nekat Curi HP di Mantan Tempat Kerjanya untuk Perbaiki Motor
• Aksi Kekerasan KKSB Papua di Dua Tempat Ini Meningkat, TNI Duga Ada Keterlibatan Asing
Terlebih lagi jalan penghubung tersebut merupakan jalan "vital" bagi masyarakat setempat.
"Pasca diterjang air bah dengan intensitas air yang sangat tinggi, jalan penghubung dua desa tersebut rusak sepanjang 15 meter," ungkap salah satu warga Desa Tibubiu, I Ketut Arsana Yasa, Minggu (11/10/2020).
Pria yang juga anggota DPRD Tabanan ini melanjutkan, sesuai kesepakatan masyarakat dua desa ini bahwa rencananya akan dilakukan perbaikan secara gotong royong.
Sebab, jalan penghubung tersebut dianggap "vital" oleh masyarakat setempat.
Masyarakat menggunakan jalur tersebut untuk aktivitas sehari-hari dan lalulintas sepeda motor hingga mobil.
"Sesuai kesepakatan, setelah dilakukan pembersihan sejak kemarin, dua perbekel setempat sudah menyampaikan akan mulai melakukan perbaikan secara gotong royong pada Selasa (13/10/2020) mendatang. Kita semua masyarakat dua desa ini akan melakulan perbaikan bersama-sama," ujarnya.
Pria yang akrab disapa Sadam ini akan dilaksanakan perbaikan dengan cara di cor kembali.
Kemudian untuk anggaran akan menggunakan gabungan dari Desa Tibubiu dan Desa Beraban.
Anggaran yang diperlukan sekitar Rp. 100 juta, dan pihaknya juga berjanji untuk membantu.
"Karena ini jalan vital untuk masyarakat setempat, selain menggunakan anggaran dari dua desa, kami juga akan bantu. Karena kerusakannya cukup parah yakni 15 meter dari total panjang jalan penghubung sepanjang 50 meter," tandasnya.(*).