Pemkab Bakal Revitalisasi Museum Semarajaya, Berharap Bisa Pulangkan Benda Bersejarah Asal Klungkung

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjelaskan, rencana revitalisasi Museum Semarajaya akan dilakukan secara bertahap.

Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat melihat koleksi keris di Museum Semarjaya, Sabtu (10/10/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Kondisi UPT Museum Semarajaya Klungkung yang terkesan minim perhatian, membuat Pemkab Klungkung berencana merevitalisasi museum yang terletak di jantung Kota Semarapura tersebut.

 Dengan museum yang representatif, diharapkan pemkab bisa memulangkan berbagai benda bersejarah asal Klungkung yang beberapa saat ini masih disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menjelaskan, rencana revitalisasi Museum Semarajaya akan dilakukan secara bertahap.

Pertama di tahun 2021, ia menugaskan Sekretaris Daerah Kabupaten Klungkung I Gede Putu Winastra agar mempersiapkan Kantor Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga yang baru.

28 Hotel, 1 Restoran & 1 Destinasi Wisata di Denpasar Telah Kantongi Sertifikat Kehidupan Era Baru

Berkunjung ke China, Menko Luhut Bahas Sinergi Dua Negara Hadapi Pandemi Covid-19

Luncurkan SUV Mewah Terbaru, Mercedes-Benz GLA dan GLB Diperkenalkan di Bali

 Mengingat saat ini Museum Semarajaya masih berada satu komplek dengan Kantor Disbudpora.

" Kami mengharapkan dengan adanya kerjasama yang baik dengan semua pihak, mudah-mudahan pada tahun 2023 Kantor Disbudpora dan Museum sudah dapat berdiri sendiri," ujar Suwirta.

Menurut Suwirta, Museum Semarajaya perlu direvitalisasi agar dapat melakukan fungsinya dengan baik, yakni sebagai tempat edukasi dan menyimpan berbagai benda bersejarah asal Klungkung.

Bahkan dengan memiliki museum yang representatif, pihaknya berharap bisa memulangkan benda sejarah atau pusaka asal Klungkung yang beberapa masih disimpan di tempat lain.

Seperti mahkota Raja Klungkung, yang saat ini masih disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Beberapa waktu lalu, akademisi dari Belanda juga sudah mengembalikan beberapa benda bersejarah asal Klungkung, seperti mata tombak dan keris yang diperkirakan barang rampasan saat terjadinya perang puputan Klungkung.

Sementara Sekda Klungkung I Gede Putu Winastra ketika dikonfirmasi, Minggu (11/10/2020) menjelaskan, rencana revitalisasi Museum Semarajaya itu akan dikaji lebih lanjut.

Kemungkinan nanti perencanaannya baru dimulai tahun 2021 mendatang.

" Kami juga tengah mencari lokasi yang representatif untuk Kantor Disbudpora. Karena arahan Bupati, beliau ingin Museum Semarajaya berdiri sendiri," tegasnya.

Sementara sebelumnya,  Kadis Kebudayaan, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Klungkung, Ida Bagus Jumpung Gede Oka Wedana mengatakan, aspek keamanan Museum Semarajaya masih rendah.

Tak Pikir Panjang dan Impulsif, 4 Zodiak Ini Gampang Ngajak Putus

9 Drama Korea Lama yang Masih Asyik Ditonton, Jalan Cerita Seru, Menegangkan, dan Romantis

Harus Bersabar, 5 Zodiak Ini Dikenal Paling Susah Diatur, Urusan Ngeyel Gemini Jagonya

"Kondisi Museum Semarajaya bangunan ini peninggalan jaman Belanda, jujur kami kurang fasilitas. Dari sisi keamanan sangat kurang, saya jadi khawatir, karena benda-benda koleksi sangat sakral dan antik, mungkin tidak ada lagi stoknya,” tandas Ida Bagus Jumpung Gde Oka Wedana, ditemui di Museum Semarajaya, Jumat (9/10/2020)

Menurutnya, saat ini koleksi-koleksi benda bersejarah di museum itu hanya dilindungi oleh kaca, pintu, 4 CCTV dan satu orang penjaga selama 24 jam.

Keterbatasan anggaran juga membuat Museum Semarajaya kian jauh dari kata standar.

" Karena keterbatasan anggaran, saya hanya bisa minta tolong kepada Satpol PP yang berjaga di sekitar ini untuk ikut memperhatikan,” terangnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved