Hari ke-7 Operasi SAR, Basarnas Bali Hentikan Pencarian ABK KM Tanjung Permai
Basarnas menghentikan pencarian 11 ABK KM Tanjung Permai yang karam di Perairan Selat Badung Bagian Selatan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Basarnas menghentikan pencarian 11 ABK KM Tanjung Permai yang karam di Perairan Selat Badung Bagian Selatan.
Pada hari ini Senin (12/10/2020) merupakan operasi SAR hari ke 7 dengan hasil 1 orang ditemukan selamat, sementara tidak lagi ditemukan tanda-tanda keberadaan korban lainnya.
Pagi tadi upaya pencarian dimulai pukul 09.26 Wita dengan mengerahkan Heli BO-105 HR 1521.
Baca juga: Khusus OTG dan Gejala Ringan, Tabanan Sediakan Hotel Karantina Kapasitas 80 Orang
Baca juga: Ini Kata-kata Elkan Baggot Setelah Jalani Debut Bersama Timnas U19 Indonesia dan Garuda Muda Menang
Baca juga: Kenang Tragedi Bom Bali 1, Andhika Wijaya: Pas Kejadian Itu Saya Lagi Latihan Bola
Gede Darmada, selaku Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) mengungkapkan bahwa SRU udara mulai take off dari Helipad Basarnas di Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju lokasi pada sisi barat pulau Bali dengan luas pencarian 192 Nm2 metode Paralel Search.
“Setelah menyisir ke arah perairan Uluwatu, perairan Tanah Lot hingga Tabanan, heli kembali mendarat di helipad pukul 10.32 Wita dengan hasil nihil," jelas Darmada.
Sementara itu pada pukul 08.10 Wita tim rescue Pos SAR Banyuwangi dengan 5 personil melaksanakan pencarian di Perairan Grajagan dengan menggunakan Rubber Boat.
Baca juga: Kasih Ibu Hospital Rayakan HUT ke-33 di Tengah Pandemi, Syukuran dan Lomba Dilaksanakan Virtual
Baca juga: Harapkan Sinergitas, Pjs. Bupati Ketut Lihadnyana Berikan Arahan Kepada Pimpinan OPD
Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar: Kasus Positif Bertambah 37 Orang, 56 Pasien Sembuh & 1 Meninggal
“Perairan Grajagan adalah lokasi di mana ditemukan korban selamat, dan pergerakan tim rescue Pos SAR Banyuwangi yakni seluas 11 Nm2," tuturnya.
Hingga pukul 11.00 Wib pencarian dihentikan dengan hasil nihil atau tidak ditemukan korban yang hilang itu.
Di Posko SAR Gabungan Benoa, Basarnas Bali melakukan koordinasi dengan instansi terkait, unsur SAR lainnya, pihak agen kapal dan keluarga korban.
Baca juga: 320 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Dibutuhkan Indonesia, Ini Sasaran Penerimanya
Baca juga: Kisah Pemberani Bocah 9 Tahun Lawan Pelaku Pemerkosa Ibunya, di Sekujur Tubuhnya Penuh Luka Bacok
Baca juga: Pesta Pernikahan Jadi TKP Pembunuhan, Undangan Bersimbah Darah di TKP
Pertemuan tersebut berlangsung sejak pukul 15.00 Wita hingga kurang lebih 1,5 jam lamanya.
Telah disepakati untuk menutup pelaksanaan operasi SAR. Proses pencarian bisa dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda adanya korban.
Diberitakan sebelumnya sebuah kapal ikan dengan 12 POB hilang kontak ketika berada di Selat Badung, Selasa (6/10/2020).
Baca juga: Disdukcapil Denpasar Raih Penghargaan Public Service Award of The Year Bali 2020
Baca juga: Pelatihan Pembuatan APD Libatkan IKM, Ny. Selly Mantra Harapkan Jadi Peluang dan Inovasi
Saat operasi SAR hari ketiga, satu korban berhasil ditemukan oleh kapal pariwisata yang kebetulan melintas di Perairan Granjangan dalam keadaan selamat.
Hari pertama pencarian hingga hari ke 7, Basarnas telah mengerahkan Heli dan Alut lainnya yakni KN SAR Arjuna 229, RIB dan juga rubber boat.
Selain itu juga telah dilakukan kerja sama untuk melakukan pemapelan melalui VTS Benoa terhadap kapal-kapal yang melalui area diduga kapal tenggelam. (*)