Kasih Ibu Hospital Rayakan HUT ke-33 di Tengah Pandemi, Syukuran dan Lomba Dilaksanakan Virtual
Tidak ada donor darah, pap smear dengan harga khusus, lomba-lomba seperti HUT sebelumnya. Perayaan tahun ini di mana masih di situasi pandemi Covid
Penulis: Noviana Windri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Laporan Wartawan Tribun Bali, Noviana Windri Rahmawati
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kasih Ibu Hospital hari ini merayakan HUT ke-33, Senin (12/10/2020).
Direktur Kasih Ibu Hospital Denpasar, dr.Wayan Kesumadana Sp.OG (K-Fer) menjelaskan sejatinya jatuh pada 11 Oktober.
Tidak ada donor darah, pap smear dengan harga khusus, lomba-lomba seperti HUT sebelumnya.
Perayaan tahun ini di mana masih di situasi pandemi Covid-19 hanya diikuti oleh 20 orang di aula Kasih Ibu Hospital Denpasar dengan kapasitas sebenarnya sebanyak 50 orang.
Baca juga: Harapkan Sinergitas, Pjs. Bupati Ketut Lihadnyana Berikan Arahan Kepada Pimpinan OPD
Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar: Kasus Positif Bertambah 37 Orang, 56 Pasien Sembuh & 1 Meninggal
Baca juga: Satu Rumah di Padangsambian Denpasar Hangus Terbakar, Diduga Akibat Arus Pendek Listrik
Di sini dilaksanakan syukuran secara virtual dengan rumah sakit dan klinik Kasih Ibu Hospital Group lainnya.
"Ulang tahun kali ini memang kami merayakan dengan sederhana dan virtual. Kami merayakan dengan syukuran di aula dan sudah memakai protokol lengkap. Memakai masker N95, faceshield, jaga jarak, dan tidak ada tiup lilin yang ada kipas-kipas lilin," jelasnya.
Selain syukuran dengan pemotongan kue tart dan tumpeng, sebelumnya juga dilaksanakan serangkaian HUT ke-33 dengan webinar berjudul 'Happy Hipoksia' dan 'Safety Management Kasih Ibu Hospital Denpasar dan Pelayanan di Era Pandemi'.
Baca juga: Kecamatan Buleleng Jadi Penyumbang Tertinggi Kasus Covid-19
Baca juga: Masih Diperiksa, Tiga Tersangka Dugaan Korupsi LPD Desa Adat Kekeran Angantaka Ditahan 20 Hari
Baca juga: Hari Jadi ke-75 Provinsi Jawa Timur, Banyuwangi Raih Sejumlah Penghargaan
Lomba eksistensi dan inovasi pelayanan baru diikuti setiap cabang Kasih Ibu Hospital, hingga Tirta Yatra ke Pura Besakih yang hanya diikuti oleh 5 orang.
"Dalam ulang tahun kali ini, kami tetap akan membangun inovasi layanan-layanan baru yang bisa menjadi safety kepada pasien Covid-19. Dan ke depannya safety terhadap pasien tanpa Covid-19 maupun dampak psikologis dan ekonomi yang ditimbulkan oleh Covid-10. Kita tidak usah khawatir, tetap optimis, tetap percaya diri bahwa kita bisa bertahan bahkan berinovasi yang lebih bagus di era Covid-19. dan percaya bahwa kita bisa terlepas dari pandemi dan bisa melayani masyarakat dengan optimal," tutupnya
Rumah Sakit Kasih Ibu berawal dari sebuah klinik bersalin yang mulai beroperasi pada bulan Oktober 1987 di Jalan Teuku Umar Denpasar.
Baca juga: Jasad I Gusti Agung Tirta Yasa Ditemukan Tergeletak di Atas Batu Besar, 3 Hari Dinyatakan Hilang
Baca juga: Pesta Pernikahan Jadi TKP Pembunuhan, Undangan Bersimbah Darah di TKP
Baca juga: Pelatihan Pembuatan APD Libatkan IKM, Ny. Selly Mantra Harapkan Jadi Peluang dan Inovasi
Klinik ini didirikan oleh dr. Suanda Duarsa Sp.OG dan Ibu Asmariani Duarsa.
Klinik ini kemudian berkembang dengan cepat menjadi Rumah Sakit Bersalin pada tahun 1989 dengan kapasitas 18 tempat tidur.
Rumah Sakit Bersalin Kasih Ibu tumbuh secara signifikan dan pada tahun 1991 secara resmi menjadi Rumah Sakit Umum Kasih Ibu.
Kasih Ibu Hospital Group saat ini mengoperasikan empat rumah sakit umum dan dua klinik yang tersebar di wilayah Denpasar, Tabanan, Kedonganan dan Gianyar. (*)