Liga 1

Mental Pemain Persib Bandung Drop, Jadwal Liga 1 yang Tak Jelas Dituding Jadi Penyebab

Soal kondisi mental itu, dikatakan Robert, sempat anjlok lantaran Liga 1 2020 mengalami penundaan.

Editor: Kander Turnip
KOMPAS.COM/SEPTIAN NUGRAHA
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, 

Mental Pemain Persib Bandung Drop, Jadwal Liga 1 yang Tak Jelas Dituding Jadi Penyebab

TRIBUN-BALI.COM, BANDUNG - Kondisi mental para pemain Persib Bandung mengalami penurunan diduga karena jadwal lanjutan Liga 1 Indonesia tidak jelas.

Hal itu dikatakan Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts setelah melihat gim internal skuat Maung Bandung, pekan lalu.

Soal kondisi mental itu, dikatakan Robert, sempat anjlok lantaran Liga 1 2020 mengalami penundaan.

Baca juga: Pelatih Kiper Persib Luizinho Passos Diganti, Ini Penggantinya

Baca juga: Para Pemain Persib Stres, Penundaan Liga 1 Mulai Berdampak

Padahal menurut Robert, Supardi Nasir dkk sudah dalam kondisi yang siap tempur sebelum akhirnya dibatalkan tiga hari sebelum kick off.

Penundaan ini berimbas kepada motivasi pemain yang mulai memudar untuk menghadapi Liga 1.

"Ya, itu benar, kami melihat game internal pada Sabtu lalu, kualitas menurun, intensitas menurun dan motivasi menurun. Karena kami harus memulai lagi (persiapan) dan mengawalinya dengan hanya bermain di antara tim kami saja," ujar Robert Alberts dalam wawancara virtual setelah berlatih di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Senin (12/10/2020).

Meskipun secara mental menurun, arsitek tim asal Belanda ini merasa senang karena kondisi fisik pemainnya bisa kembali pulih seusai diliburkan selama satu pekan.

Sehingga secara kondisi, pemainnya, kata Robert, tetap dalam level seperti yang diinginkan.

"Tapi secara motivasi belum kembali ke kondisi normal karena situasi yang tidak menentu ini," katanya.

Robert menambahkan, ada beberapa klub yang membayar gaji pemainnya hanya 25 persen saja.

Padahal dalam aturan dari PSSI, klub harus membayar gaji pemain 50 persen.

"Ada beberapa klub yang membayar gaji pemain dengan 25 persen gajinya. Menurut saya, itu adalah kejahatan. Itu seharusnya tidak terjadi. Dan juga belum ada surat dari PSSI. Jadi itu ilegal," katanya.

Dia menambahkan, pemain terlihat sangat kebingungan dengan kondisi yang terjadi pada saat ini.

Selain itu, intensitas, gairah saat menuju pertandingan, dan tekad, diakui Robert tidak seperti pada saat Liga 1 diumumkan ditunda.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved