Tergerus Hujan, Jalan Penghubung Banjar Butus ke Nangka Karangasem Amblas
Jalan pelintas dari tanah yang mnghubungkan Banjar Dinas Butus ke Nangka Bebandem Karangasem kembali tergerus air hujan
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Irma Budiarti
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Jalan pelintas dari tanah yang menghubungkan Banjar Dinas Butus ke Nangka, Desa Buana Giri, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Bali, kembali tergerus air hujan, Senin (12/10/2020) dini hari.
Material tanah amblas terbawa air hujan mengikuti alur suungai, hingga akses jalanan terputus.
Kepala Dusun Butus, Gede Ngurah Sudarmana mnjelaskan, jalan dari tanah itu tergerus sekitar pukul 05.00 Wita, setelah hujan deras mengguyur daerah Bebandem dan Gunung Agung.
Jalanan sempat tidak bisa dilalui pejalan kaki maupun kendaraan sebelum dilakukan perbaikan swadaya oleh warga.
"Jalanan tergerus pagi sekitar pukul 05.00 Wita. Setelah itu pengusaha galian serta warga sekitar gotong royong mengurug jalanan dengan tanah secara swadaya," ungkap Gede Ngurah Sudarmana, Seenin (12/10/2020).
Jalan yang tergerus air hujan merupakan akses utama warga.
Jalan status kabupaten dilalui warga dari lima banjar, yakni Banjar Butus, Tanah Aron, Naangka, Bukit Paon, serta Banjar Uma Anyar.
Baca juga: Hujan Deras, Saluran Irigasi di Desa Getakan Klungkung Tertutup Material Tanah Longsor
Baca juga: Hujan Deras Tiga Jam, Banjir Hingga Tanah Longsor Terjadi di Jembrana
Jalan sering dilalui siswa, pedagang, atau pemedek yang akan sembahyang ke Pura Penataran Nangka.
"Jalan pelintas dari tanah sering tergerus saat musim hujan. Sekitar 4 - 5 kali tergerus. Warga perbaiki secara swadaya agar bisa dilalui. Masyarakat di Buana Giri berharap pemda membangun jembatan," jelas Sudarmana.
Perbekel Buana Giri, Nengah Diarsa, mengatakan, jalan yang tergerus adalah akses utama warga dan cukup vital.
Jalanan sering dilalui lantaran jaraknya lebih dekat dibandingkan jalan alternatif.
Warga brharap pembangunan jembatan bisa dilakukn tahun 2021, sehingga warga tak khawatir saat hujan.
"Rencananya pemerintah akan membangun jembatan di lokasi, dan akan dikerjakan tahun 2020. Karena ada bencana Covid-19, anggaran smentara dialihkan untuk penanggann Covid-19. Masyarakat berharap pemerintah kembali menganggarkan di 2021," ungkap Nengah Diarsa saat dihubungi Tribun Bali.
Baca juga: Pipa Transmisi Rusak Terkena Material Longsor, 8 Ribu Pelanggan PDAM di Bangli Terdampak
Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Karangasem Berdampingan dengan Bencana Tanah Longsor, Ini Kata Kalaksa BPBD
Sebelumnya, Kabid Bina Marga, Dinas PUPR Karangasem, I Wayan Surata Jaya mengaku, semua anggaran di Bina Marga digeser untuk penanganan Covid-19 dan pemberian bantuan untuk masyarakat Karangasem.
Pergeseran anggaran di Dinas PUPR sesuai kesepakatan eksekutif serta legislatif.
Anggaran yang digeser untuk pembangunan jembatan, pembangunan jalan, pemeliharaan berkala jalan, peningkatan jalan, pemeliharaan jalan secara rutin di 8 kecamatan, pemeliharaan rutin jembatan, dan data base jalan di sekitar Karangasem.
Anggaran di Bina Marga yang dialihkan untuk dampak Covid-19, nominalnya sebesar Rp 89 milliar lebih.
Rinciannya, dari APBD Karangasem sebesar Rp 56 milliar lebih dan dana alokasi khusus (DAK) Rp 31 milliar lebih.
Anggaran infrastruktur khuusus di Bina Marga 2020 dinolkan, tidak ada kegiataan fisik.
(*)