Pemkab Buleleng Tambah Anggaran Rp 3 Miliar untuk Dana Bencana Alam

Penambahan ini dilakukan atas evaluasi gubernur, mengingat beberapa daerah di Bali saat ini sudah mulai dikepung bencana alam.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Sekda Buleleng, Gede Suyasa 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng melakukan penambahan anggaran untuk dana bencana alam sebesar Rp 3 Miliar pada APBD Perubahan 2020.

Penambahan ini dilakukan atas evaluasi gubernur, mengingat beberapa daerah di Bali saat ini sudah mulai dikepung bencana alam.

Sekda Buleleng juga sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Buleleng, Gede Suyasa ditemui Selasa (13/10/2020) mengatakan, dalam penyusunan APBD Perubahan utamanya pada dana Belanja Tak Terduga (BTT), mulanya pihaknya hanya mengestimasi bencana sosial non alam, yakni untuk penanganan pendemi covid-19.

Namun saat draf APBD Perubahan 2020 itu diserahkan kepada gubernur untuk dievaluasi, gubernur meminta agar Pemkab Buleleng menambahkan dana BTT khusus untuk penanganan bencana alam.

Baca juga: Situs Pemedal Agung di Kota Semarapura Dipandang Perlu Direstorasi, Pemkab Tunggu Hasil Kajian BPCB

Baca juga: Komisi II DPR RI Kunker ke Banyuwangi, Pastikan Pilkada Serentak 2020 Berlangsung Ikuti Prokes

Baca juga: Prof Suryani Nilai Perempuan Lebih Berat Hadapi Pandemi, Tetapi Mereka lebih Kuat

“Dari segi struktur APBD tidak ada perubahan, baik dari jumlah pendapatan maupun jumlah belanjanya tetap sama.

Yang berubah hanya di BTT, karena sebelumnya kami tidak melakukan estimasi terhadap bencana alam.

Kami hanya mengisi bencana sosial non alam untuk penanganan covid-19.

Oleh karena itu kami isi lagi Rp 3 Miliar untuk persiapan menghadapi bencana,” terangnya.

Tambahan anggaran Rp 3 Miliar itu sebut Suyasa, diambil dari jatah Tunjangan Hari Raya ASN Eselon II.

Hal ini sejalan dengan keputusan dari Kementerian Keuangan.

 “Tahun ini pusat ambil kebijakan pejabat eselon II tidak dapat THR sehingga tidak bisa kami cairkan, lalu dialihkan untuk BTT,” ucapnya.

Suyasa juga menyebut, total dana BTT khusus untuk penanganan covid-19 berjumlah Rp 46 Miliar.

Sementara kini, tersisa lagi Rp 3.2 Miliar.

Sisa dana tersebut kata Suyasa diyakini cukup hingga akhir Desember nanti.

Baca juga: Oppo Reno4 F Dijual Rp 4,3 Juta, Ini Kelebihannya, Spesifikasi Lengkap dan Promo Selama Pre-order

Baca juga: Tercatat 72 Titik Kerusakan di Tabanan, Kerugian Sementara Lebih Dari Rp. 7 Miliar

Baca juga: 11 Orang Terjaring Sidak Masker di Gilimanuk

Sisa dana itu akan digunakan untuk biaya operasional Dinas Perhubungan Buleleng untuk mengantarkan pasien positif covid-19, menjalani karantina di fasilitas yang ada di provinsi.

“Kalau dilihat dari kebutuhannya cukup. Sekarang kan sudah tidak wajib lagi memberikan BST, pola karantina juga tidak ada lagi karena isolasi sudah diserahkan ke provinsi.

 Jadi sekarang untuk biaya operasional mengantar dan menjemput pasien dari tempat karantina di provinsi,” jelasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved