Prof Suryani Nilai Perempuan Lebih Berat Hadapi Pandemi, Tetapi Mereka lebih Kuat

Selain bertugas untuk memasak untuk keluarga, pekerjaan perempuan kini bertambah karena harus menemani anaknya belajar dari rumah.

Penulis: I Wayan Sui Suadnyana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Wayan Sui Suadnyana
Pendiri Suryani Institute for Mental Health, Prof. Luh Ketut Suryani menjadi salah satu pembicara dalam bincang Santapan Jiwa dan Jasmani (Sanjiwani) bersama Tribun Bali yang tayang pada Selasa (13/10/2020) 

Beberapa kejadian lain juga sempat menyebabkan ekonomi Bali menjadi anjlok.

 Maka dari itu, Prof Suryani berharap masyarakat bisa tenang dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Memang tidak ada duit, tidak ada pekerja. Tapi bukan berarti kita terus marah-marah. Renungkan diri, adakan waktu untuk ngobrol dan adakan waktu untuk merenung apa yang harus saya lakukan," jelasnya.

Dalam menghadapi krisis ini, memang akan ada terbersit di pikiran untuk melakukan bunuh diri.

Akan tetapi pemilihan untuk bunuh diri sebenarnya justru mengerikan dan akan menambah beban bagi keluarga.

Prof Suryani menyarankan, jika memang mempunyai masalah alangkah baiknya antara suami dan istri duduk berdua di lokasi yang nyaman dan mencoba melepaskan beban dan merenung. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved