Tak Ada Pergerakan, Pemkab Gianyar Tunda Pembangunan Puspem

Pemkab Gianyar menunda pembangunan Pusat Pemerintah (Puspem) Gianyar. Hal tersebut karena

Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta
Bupati Gianyar Made Mahayastra (tengah). 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Pemkab Gianyar menunda pembangunan Pusat Pemerintah (Puspem) Gianyar.

Hal tersebut disebabkan karena saat ini, sektor pendapatan tengah tidak stabil.

Bahkan dalam target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2021 sebesar Rp 871 miliar, pendapatan pastinya hanya sekitar Rp 200 miliar lebih, yang bersumber dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) seperti RSUD Sanjiwani Gianyar, RSUD Payangan dan puskesmas se-Gianyar

Bupati Gianyar, Made Mahayastra, Selasa (13/10/2020) mengatakan, di tahun 2021, pihaknya memasang PAD sebesar Rp 871 miliar.

Namun dari total tersebut, pendapatan utama sekitar Rp 271 miliar akan bersumber dari BLUD.

Baca juga: BPBD Jembrana Distribusikan Air Bersih ke Warga Terdampak Banjir di Pengambengan

Baca juga: SBY Bicara Soal UU Omnibus Law Cipta Kerja, Sebut Masih Ada Masalah Sana Sini

Baca juga: Belum 24 Jam, Residivis Jambret Berhasil Dibekuk Saat Nyolong Dompet di Desa Pererenan

Sebab hanya BLUD tersebut yang tidak terpengaruh oleh pandemi covid-19.

"BLUD kita yang ada di RSUD Sanjiwani, RS Payangan dan seluruh puskesmas yang ada sudah melampaui dari target tahun 2020, yakni di atas Rp 200 miliar," ujarnya.

Karena pendapatan dari BLUD tersebut sudah pasti tercapai, kata dia, pendapatan yang benar-benar harus dicapai dengan bekerja keras adalah sebesar Rp 600 miliar.

Pihaknya pun sangat berharap di tahun 2022, pariwisata antar negara telah kembali normal.

Baca juga: Alit Pewaris Bali Dwipa 2020 Resmi Meluncurkan Album Baru

Baca juga: Soal Penularan Virus Covid-19, Suarjaya : Banyak Warga Bali yang Belum Percaya

Baca juga: Pandangan Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba Terkait Ngidih Via Online

"Jadi, jangan dilihat angka Rp 871 miliar saja. Namun dari yang memang harus kita capai kurang lebih Rp 600 miliar. Kalau dilihat dengan angka Rp 600 miliar, kalau saja vaksin covid ditemukan, atau sudah dimulai diedarkan ke masyarakat di bulan Januari 2021, dan kunjungan wisatawan mulai dibuka antar negara, saya kira kerinduan wisman untuk datang ke Bali, sudah pada titik tertinggi.
Dan,saya yakin sektor handalan kita, pajak hotel dan restoran akan bisa menjadi penopang dari Rp 600 miliar itu," tandasnya.

Politikus PDIP asal Payangan tersebut mengatakan, jika pendapatan Gianyar sudah normal kembali, ada berbagai program yang akan dijadikan prioritas.

Mulai dari pembangunan pasar adat dan melengkapi fasilitas rumah sakit, serta fasilitas penunjang seperti jalan, jembatan dan lainnya.

Baca juga: Ayah Rozak Ungkap Rencana Pernikahan Ayu Ting Ting yang Hanya Akan Dihadiri Kerabat Dekat

Baca juga: Prabowo Subianto Menduga Ada Kekuatan Asing di Balik Massifnya Demo Penolakan UU Cipta Kerja

Baca juga: Tuliskan Nama Bilangan dari 478! Jawaban Kelas 1-3 SD Belajar dari Rumah TVRI

"Kalau tidak ada pandemi Covid-19, dalam dua tahun ini (2020 dan 2021) seharusnya program tersebut sudah selesai sebenarnya. Sehingga 2022 kita sudah bisa melakukan pembangunan Puspem Gianyar, terutama pembebasan lahan," tandasnya.

Mahayastra mengatakan, terkait pembangunan Puspem Gianyar, saat ini hampir tidak ada pergerakan.

Sebab semua anggaran yang telah direncanakan, dialihkan untuk menangani masalah sosial di masyarakat, seperti pendidikan, sehatan dan kesejahteraan masyarakat.n

"Sekarang tidak ada pergerakan untuk Puspem karena kita tidak mungkin melakukan,karena saat ini kita fokus untuk menyelamatkan masyarakat," tandasnya.(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved