Serba Serbi
Pandangan Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba Terkait Ngidih Via Online
viral di media sosial, prosesi ngidih (meminang atau meminta )yang dilakukan secara virtual calon mempelai di Jepang, dan keluarganya di Bali.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR -- Beberapa waktu lalu, viral di media sosial, prosesi ngidih (meminang atau meminta ) yang dilakukan secara online calon mempelai di Jepang, dan keluarganya di Bali.
Ngidih merupakan bagian dari prosesi pernikahan adat Bali yang umum dilakukan.
Foto prosesi ngidih secara online tersebut juga sempat diketahui oleh Sulinggih Ida Pedanda Gede Bang Buruan Manuaba.
Ida Pedanda berpendapat, saat ini kecanggihan teknologi sudah sangat mempermudah pekerjaan.
Jika sebelumnya menggunakan media surat, penyampaiannya ada jeda sehingga tidak langsung mendapat jawaban, maka surat elektronik atau video call bisa dilakukan lebih mudah.
Baca juga: Ini Alasan Ketut Malen dan Ayu Gita Menikah Secara Virtual dari Jepang
Menurut Ida Pedanda, pada tahap awal dalam pendekatan, mesuaka dharma atau ngidih tidak ada masalah dilakukan lewat video call karena teknologi memudahkan apalagi jarak yang jauh di zaman pandemi covid-19 ini.
"Mesuaka dharma, ngidih atau meminta persetujuan kepada si calon mempelai pradana atau purusa. Apabila terjadi kesepakatan untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, kan masih ada waktu untuk pulang bertemu melakukan upacara pernikahan," jelas Ida Pedanda Bang Buruan Manuaba.
Lihat video wawancara lengkap Tribun Bali dengan Ida Pedanda Bang Buruan Manuaba terkait prosesi ngidih via online.
Sebelumnya, Tribun Bali juga sempat wawancara langsung via online dengan I Ketut Merta dan Ayu Gita Swari, yang videonya viral di media sosial, melakukan prosesi ngidih lewat online.
Bagian dari prosesi penikahan sejoli asal Bali ini terpaksa dilakukan secara virtual lantaran dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.
Menggunakan aplikasi zoom, pernikahan secara sederhana dilangsungkan dari Jepang dan Bali.
Bagaimana kisah mereka?
Ketut Malen (28) dan Ayu Gita (27) sebetulnya sudah berencana menikah sejak tahun 2019 silam.

Namun karena sesuatu dan lain hal, dua pekerja migran asal Bali ini harus mengundur rencana pernikahan mereka sampai tahun 2020.
"Kami berdua berada di Jepang untuk bekerja dan sudah berencana dari tahun lalu untuk melangsungkan pernikahan. Tapi karena suatu dan lain hal kami menunda sampai tahun ini dimana sudah disiapkan dan ditentukan hari baiknya," kata pria yang akrab disapa Tut Malen itu saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (10/10/2020)
Namun tak terbayangkan oleh mereka, ternyata Indonesia termasuk Bali ikut terkena dampak pandemi covid 19 yang menyebabkan sulitnya akses keluar masuk wilayah.