Pariwisata Bali Paling Terdampak Pandemi, Pemerintah Pusat Beri Dana Hibah Pariwisata Rp 1,2 Triliun

"Dana hibah pariwisata melalui Kementerian Keuangan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah dalam upaya

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Kemenparekraf launching implementasi protokol CHSE melalui program We Love Bali. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, GIANYAR - Pemerintah Pusat menyiapkan dan segera menyalurkan dana hibah pariwisata sebesar Rp 3,3 Triliun bagi pelaku usaha pariwisata dan pemerintah daerah untuk membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman bagi wisatawan sekaligus membantu industri pariwisata bertahan di tengah pandemi.

"Dana hibah pariwisata melalui Kementerian Keuangan merupakan bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang digagas pemerintah dalam upaya menghadapi dampak dari pandemi COVID-19," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Rabu (14/10/2020) di Gianyar, usai menghadiri launching implementasi protokol CHSE melalui program We Love Bali.

"Tujuan utama dari hibah pariwisata ini adalah membantu pemerintah daerah serta industri hotel dan restoran yang saat ini sedang mengalami gangguan finansial serta recovery penurunan pendapatan asli daerah (PAD) akibat pandemi COVID-19 dengan jangka waktu pelaksanaan hingga Desember 2020," sambungnya.

Daerah dengan kriteria PHPR minimal 15 persen dari total PAD Tahun anggaran 2019, 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP), 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Prioritas (DSP), Destinasi Branding dan 100 COE.

Baca juga: Kejari Karangasem Musnahkan 128 Jenis Barang Bukti Sitaan agar Tak Ada Penumpukan di Gudang

Baca juga: Bupati Eka Akan Tambah Anggaran Dana Bencana Rp 10 Miliar, Dua Jembatan Putus Jadi Prioritas

Baca juga: Ahli Epidemiolog Sebut yang Dibeli Pemerintah Indonesia Baru Bakal Vaksin yang Belum Tentu Aman

"Salah satunya yang mendapat dana hibah itu di Bali yang paling banyak. Memang komposisinya dari Rp 3,3 T itu paling banyak totalnya hampir Rp 1,2 T itu kalau tidak salah (dana hibah untuk Provinsi Bali) karena memang Bali paling terdampak pariwisatanya," ungkapnya.

“Dan kasus pasien baru positif Covid-19 masih terus meningkat secara Nasional, apa yang harus kita lakukan? Kita meningkatkan kualitas daripada protokol kesehatan itu.

Itu adalah hal yang penting. Kunci daripada sektor pariwisata agar bisa bangkit adalah dapat melaksanakan protokol kesehatan dengan sebaik-baiknya.

Oleh karena itu, dengan program We Love Bali ini kita ikut mengajak peran serta masyarakat dan para pelaku sektor pariwisata dan pemerintah daerah agar dapat bisa melaksanakan protokol kesehatan itu dengan baik," papar Menparekraf.

Dengan melakukan protokol kesehatan yang baik bahkan lebih baik lagi akhirnya tercipta tidak terjadi penularan dan tidak terjadi klaster baru.

Jadi apa yang kita fokuskan sekarang hibah pariwisata maupun program We Love Bali ini adalah salah satu tujuan utamanya agar kualitas pelaksanaan protokol kesehatan lebih baik lagi.

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyatakan stakeholder sektor pariwisata Bali dalam penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE sudah siap dan telah diterapkan dengan baik.

"Tapi kami bersyukur bahwa kalau sampai sekarang ada yang belum mengajukan sertifikasi protokol itu karena mereka belum menyiapkan protokol kesehatan. Saya lebih bagus seperti itu, kalau memang belum siap lebih bagus jangan dibuka dulu karena nanti akan mempengaruhi penilaian pasar pada Bali pada keseluruhan," imbuhnya.

Menparekraf menjelaskan, dana hibah yang diberikan kepada pemerintah daerah dibagi dengan pertimbangan 70 persen dialokasikan untuk bantuan langsung kepada industri hotel dan restoran.

Sedangkan 30 persen untuk pemerintah daerah digunakan untuk penanganan dampak ekonomi dan sosial dari pandemi COVID-19 terutama pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Kreatif Cari Peluang jadi Permintaan Utama Shin Tae-yong Kala Timnas Lawan Makedonia Utara

Baca juga: Timnas U-19 Indonesia vs Makedonia Utara jadi Laga Terakhir Bagi Witan Sulaiman

Baca juga: Pertama Kali, Pasien Covid-19 Terinfeksi kembali Setelah Sembuh, Meninggal Setelah 3 Minggu Dirawat

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved