Penanganan Covid

Bali Digelontor Dana Hibah Rp 1,2 Triliun Untuk Membantu Industri Pariwisata yang Dihantam Pandemi

Dana hibah ini untuk membantu meningkatkan penerapan protokol kesehatan di destinasi wisata sehingga tercipta rasa aman dan nyaman

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali / I Nyoman Mahayasa
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio (dua kiri) bersama Gubernur Bali I Wayan Koster saatmelakukan jumpa pers di Restoran Bebek Tepi Sawah, Teges, Ubud, Gianyar, Rabu (17/6/2020), terkait wacana new normal dan pariwisata di Bali. 

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), menyatakan stakeholder sektor pariwisata Bali diharapkan bisa menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE. Namun jika belum siap, ia meminta untuk tidak dipaksakan dibuka.

"Kami bersyukur kalau sampai sekarang ada yang belum mengajukan sertifikasi protokol karena mereka belum menyiapkan protokol kesehatan. Saya lebih bagus seperti itu, kalau memang belum siap lebih bagus jangan dibuka dulu karena nanti akan mempengaruhi penilaian pasar pada Bali pada keseluruhan," ujarnya.

Sebagai bentuk edukasi sekaligus kampanye penerapan protokol kesehatan berbasis CHSE bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi masyarakat serta masyarakat di Bali, Kemenparekraf resmi meluncurkan program 'We Love Bali'.

Hadir dalam peluncuran program 'We Love Bali' yaitu Wagub Cok Ace, Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha, Kasdam IX/Udayana, Wakil Bupati Gianyar, dan tamu undangan lainnya.

Peluncuran ditandai dengan pemukulan kulkul.

Melalui kampanye ‘We Love Bali’ ini diharapkan dapat membentuk 'safety awareness' yang perlahan tercipta dalam mindset pelaku usaha di Bali dan juga wisatawan.

"Secara keseluruhan program ini akan melibatkan 349 pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif, 8.421 tenaga kerja serta 4.000 peserta dari masyarakat umum yang berasal dari Provinsi Bali," ujar Wishnutama.

Masyarakat akan diajak meninjau destinasi dan melihat langsung penerapan protokol kesehatan yang dijalankan pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif.

Perjalanan masyarakat itu juga dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

"Sehingga program 'We Love Bali' diharapkan dapat teredukasinya masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan berbasis clean, health, safety environment di era adaptasi kebiasaan baru ini dalam berwisata,” imbuh
Wishnutama.

Terdapat 13 program perjalanan (famtrip) yang masing-masing akan berlangsung selama tiga hari dua malam ke berbagai destinasi di Bali. Program famtrip tahap pertama sebelumnya telah dijalankan beberapa waktu lalu ke destinasi di Denpasar, Lovina, dan Kintamani.

Melalui program 'We Love Bali' diharapkan dapat mendukung industri pariwisata Bali agar mulai bergerak dan semangat untuk kembali berkarya sekaligus memberikan edukasi dalam mengimplementasikan protokol kebiasaan baru bagi pelaku usaha pariwisata, masyarakat pengelola destinasi wisata, dan masyarakat
umum yang mengikuti kegiatan tersebut.

"Selain itu, melalui program ini, diharapkan dapat meningkatkan rasa kecintaan dan tanggung jawab masyarakat terhadap kelestarian alam dan budaya Bali, serta dipromosikannya kembali destinasi-destinasi wisata yang ada di Bali," tutur Wishnutama. (zae)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved