Virus Corona
Rektor Universitas di New York Mengundurkan Diri setelah 712 Mahasiswanya Dinyatakan Positif Corona
Malatras mengatakan, rektor sebelumnya, Dr. Barbara Jean Morris, telah beralih dari posisinya.
"Itu tidak seperti dia mengundurkan diri di tengah malam, sementara lusinan mahasiswanya dites positif," terang Urso.
Pengunduran diri rektor SUNY Oneonta tersebut terjadi setelah universitas memutuskan untuk tidak menguji mahasiswa atau mengkarantina mereka saat mereka tiba di kampus.
Segera setelah itu, universitas melihat peningkatan kasus positif.
Pada saat universitas mencoba mengambil tindakan hukuman terhadap mahasiswa yang melanggar perintah jarak sosial, virus telah menyebar.
"Kami telah mengakui ada beberapa masalah dengan tanggapan Oneonta terhadap rencana pembukaan kembali (kampus) pada musim gugur."
"Kanselir kami mengakui itu. Ini catatan publik pada saat ini," jelas Urso.
Eryn Kenney, seorang junior double degree jurusan Pendidikan Remaja dan Bahasa Prancis di SUNY Oneonta yang tinggal di luar kampus, berharap universitas berbuat lebih banyak untuk mengurangi penyebaran Covid-19 di kampus.
"Saya yakin Rektor Morris seharusnya menangani Covid-19 jauh lebih baik," katanya.
Kenny mengatakan, sebagian besar sekolah SUNY mewajibkan pengujian sebelum semester dimulai.
Ia menyebut, kakak perempuannya yang kuliah di SUNY Plattsburgh menjalani pengujian Covid-19.
Kenny juga berpendapat agar mungkin ada lebih banyak pembatasan pada jarak sosial.
Ia berharap, pemerintah dapat memaksa mahasiswa yang tinggal di kampus untuk melakukan karantina, seperti yang dilakukan beberapa universitas lain.
Di sisi lain, dia juga mengakui adanya peran mahasiswa dalam penyebaran virus.
"Saya percaya bahwa ini adalah sebagian kesalahan mahasiswa".
"Saya yakin, banyak penyebaran bisa dicegah jika para mahasiswa tidak berpesta atau tidak pergi ke mana pun tanpa mengenakan masker," ujar Kenny.