Penghobi Bonsai di Gianyar Marak Bermunculan di Masa Pandemi, Artana: Jangan Sampai Merusak Alam

Di masa pandemi covid-19, penghobi tanaman bonsai bermunculan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Widyartha Suryawan
Dok. Istimewa
I Wayan Arthana dan koleksi bonsainya. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Di masa pandemi covid-19, penghobi tanaman bonsai bermunculan di Kabupaten Gianyar, Bali.

Hal tersebut terlihat dari maraknya pedagang bonsai yang jualan menggunakan mobil di sejumlah titik jalan utama.

Merespons fenomena itu, Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Gianyar dan Pemkab Gianyar berencana menggelar pameran bonsai ke-15 dalam HUT Gianyar, April 2021.

Namun, dengan catatan saat itu pandemi sudah berakhir.

Penasehat PPBI Cabang Gianyar, Wayan Arthana, Senin (19/10/2020) mengatakan, pihaknya tidak menyangka selama pandemi covid-19, penghobi bonsai di Gianyar mengalami peningkatan.

Bahkan pedagang bonsai dadakan atau bermobil  yang jarang ditemukan saat situasi masih normal, kini malah sangat marak.

Tak hanya itu, setiap ia melihat pedagang dadakan, mereka tidak pernah sepi pembeli.

"Dalam covid ini banyak orang butuh aktivitas di rumah. Peminat bonsai luar biasa saat covid. Di pinggir jalan banyak pedagang bonsai membawa pikap dan truk. Pembelinya dari anak muda, orang tua ada di situ. Sebelum pandemi, tidak pernah ada seperti itu," ujar pria asal Banjar Puseh, Desa Ketewel, Sukawati, Gianyar.

"Kalau covid berlalu tahun depan, kerumunan sudah boleh, April dalam rangka HUT Kota Gianyar, PPBI dan Pemda akan menggelar pameran bonsai," ujarnya.

Dalam pameran tersebut, pihaknya juga akan mengundang kepala sekolah, supaya pemahaman bonsai bisa masuk ke sekolah atau anak didik.

"Melihat fenomena penghobi bonsai meningkat, dalam pameran nanti kami akan undang kepala sekolah, untuk memberikan pencerahan dan pembelajaran tentang bonsai, agar disampaikan pada anak didik," ujar pria yang koleksinya mendapatkan peringkat bintang the best over all dalam pameran internasional 2014 di Bandung itu.

Kata dia, perburuan liar bonsai akan bisa dihindarkan jika penghobi memiliki pengetahuan tentang bonsai.

Dari segi standar PPBI, bonsai yang bagus itu bisa dilihat dari penampilan, gerak dasar, kematangan, dan keserasian.

"Berburu bakalan bonsai boleh, asalkan jangan merusak pekarangan orang dan merusak alam. Dan terpenting, pahami dulu bagaimana bonsai yang bagus supaya tidak asal cabut," tandasnya. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved