Berita Gianyar

Soal Proyek Dana Desa Roboh, Perbekel Sayan Ubud Bentuk Tim, Berupaya Carikan Dana Perbaikan 

PJ Perbekel Sayan, Jero Mangku Ketut Gede Kesumawijaya telah melakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk proyek Dana Desa yang roboh

Istimewa
ROBOH - Kondisi tembok penyengker Pura Nagasari di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Ubud, Gianyar, Bali yang roboh, Selasa 18 November 2025. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - PJ Perbekel Sayan, Jero Mangku Ketut Gede Kesumawijaya telah melakukan langkah-langkah tindak lanjut untuk proyek Dana Desa yang roboh di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali. 

Kepada Tribun Bali, Selasa 18 November 2025, Mangku Kesumawijaya menjelaskan bahwa pihaknya telah membentuk Tim Penilai Kerusakan, terdiri dari  perangkat desa, tokoh masyarakat, relawan, dan jika dibutuhkan pihaknya juga akan memasukan ahli teknis.

Pihaknya juga telah melakukan identifikasi kerusakan.

Baca juga: ROBOH Tembok Panyengker Merajan Warga Bayad, Diduga Dipicu Getaran Alat Berat Proyek Gorong-gorong

Di mana kerusakan tersebut terjadi pada bangunan penyengker sebelah selatan Pura Nagasari dengan diameter delapan meter.

Dalam penanganan sementara, pihaknya memprioritaskan normalisasi akses ke Beji Dukuh.

Sementara untuk perbaikan kerusakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI, BPBD  dan instansi terkait lainnya di Kabupaten Gianyar.

Di mana rencananya pemulihan kondisi bangunan akan dilakukan bersama lintas sektoral. 

Baca juga: Kena Getaran Alat Berat, Panyengker Merajan di Tegalalang Roboh

"Informasinya, proyek tersebut telah serah terima, sehingga seharusnya kerusakan menjadi tanggung jawab adat."

"Namun demikian, kami di desa tentu tidak diam saja, saya berusaha mencari dana perbaikan, sudah kami usulkan ke TNI dan BPBD juga, kami rencanakan perbaikan dibantu lintas sektoral," ujarnya. 

Sebuah proyek tembok penyengker areal Pura Nagasari, di Banjar Kutuh, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali roboh, membuat akses menuju beji lumpuh.

"Anggaran proyek dari dana desa sebesar Rp350 juta ditambah lagi kas banjar sebesar Rp 50 juta. Saat ini, selain anggaran terbuang sia-sia, akses menuju beji juga terganggu karena tumpukan material roboh cukup tinggi, tapi saat ini sudah mulai kita bersihkan," ujar Kelian Adat Banjar Kutuh, I Ketut Parsa, Selasa 18 November 2025. 

Baca juga: 37 SD dan SMP di Denpasar Bali Terdampak Banjir, Tembok Roboh hingga Plafon Jebol

Parsa mengatakan bahwa proyek tersebut selesai pada Maret 2025 dan jebol pada awal November 2025. 

Di mana sebelum roboh, kawasan setempat memang sempat diguyur hujan.

Namun demikian, Parsa menilai faktor utama penyebab roboh bukan cuaca, melainkan konstruksi yang tak sesuai standar. (*)

 

 

Berita lainnya di Berita Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved