Penanganan Covid

Antisipasi Penyebaran Covid-19, 'Lockdown' Lapas Kerobokan, Gelar Rapid Test Massal

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan melakukan rapid test massal

Penulis: Putu Candra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Rizal Fanany
Ilustrasi rapid test - Covid-19. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Kerobokan melakukan rapid test massal terhadap seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan para petugas.

Rapid test dilakukan lantaran, ada beberapa WBP mengalami keluhan sakit deman.

Untuk mengantisipasi, pihak lapas terbesar di Bali ini melakukan rapid test massal.

"Ya benar. kami melakukan rapid test, karena dua minggu lalu ada keluhan dari warga binaan kami di Blok Sanur mengalami demam. Apalagi sekarang lagi masa panca roba juga, jadi kami mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Yulius Sahruzah saat dihubungi melalui telepon, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Bali 20 Oktober 2020, Kasus Positif Bertambah 75 Orang, Sembuh 105 Orang

Baca juga: 20 Asosiasi Dokter Akan Somasi Menteri Kesehatan Terawan Terkait Peraturan Soal Radiologi

Baca juga: Koster Ingin Bali Kurangi Penggunaan Motor Tak Ramah Lingkungan

Kembali Yulius menceritakan, adanya beberapa penghuni Blok Sanur yang mengalami demam berdasarkan laporan dari dokter lapas.

"Dokter melapor, bahwa sekitar empat atau lima orang warga binaan yang demam dan indikasi demamnya itu ada beberapa orang yang kehilangan indra pengecap," tuturnya.

"Berdasarkan laporan dokter, kami ambil tindakan untuk melakukan rapid test warga binaan di Blok Sanur yang berjumlah sekitar 100 orang. Setelah rapid test, ada 21 orang yang reaktif. Yang reaktif kami pisahkan, tapi mereka ini sehat tidak ada keluhan sakit," imbuhnya.

Dua minggu setelah itu, kata Yulius kemudian mengambil langkah-langkah dalam hal antisipasi.

Bekerjasama dengan dinas kesehatan Kabupaten Badung melakukan rapid test massal.

"Bekerjasama dengan dinas kesehatan Kabupaten Badung mulai kemarin dan hari ini dilakukan rapid test massal untuk warga binaan dan seluruh petugas. Jumlah warga binaan per hari ini 1.315 orang. Semuanya di rapid termasuk petugas. kemungkinan selesai rapid test massal itu besok (Rabu). Saat ini kami masih menunggu, jika ada yang reaktif kita rencananya akan dilanjutkan dengan swab test," terangnya.

Dengan situasi seperti ini, dikatakan Yulius, Lapas Kerobokan kembali di "lockdown" hingga situasi dirasa aman.

Bahkan "lockdown" dilakukan sejak dua minggu lalu.

"Untuk sementara sejak dua minggu kemarin kami sudah tidak menerima tahanan baru. Untuk sementara lockdown kami perpanjang sampai kondisi benar-benar bagus. Kita belum tahu. Walaupun kami meniadakan kunjungan, yang pasti ada petugas yang masuk dan keluar, pengacara yang sidang mendampingi terdakwa yang ditahan di lapas, juga kiriman makanan, itu yang kami tidak tahu (penyebarannya)," cetus Yulius.(*).

Catatan Redaksi: Mari cegah dan perangi persebaran Covid-19. Tribun Bali mengajak seluruh Tribunners untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.

Ingat Pesan Ibu: Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved