Penanganan Covid

Progres Persiapan Sarpras Alat PCR di RSUD Buleleng Capai 70 Persen

Progres persiapan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung alat uji swab Polymerase Chain Reaction di RSUD Buleleng sudah mencapai 70 persen

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Foto: Persiapan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung alat uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Buleleng. Saat ini, progresnya sudah mencapai 70 persen, sehingga alat PCR diprediksi mulai beroperasi pada akhir Oktober nanti. 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA – Progres persiapan sarana dan prasarana (sarpras) pendukung alat uji swab Polymerase Chain Reaction (PCR) di RSUD Buleleng, Bali saat ini sudah mencapai 70 persen.

Sehingga diprediksi alat tersebut dapat mulai beroperasi pada akhir Oktober 2020 ini.

Direktur Utama RSUD Buleleng, dr. Arya Nugaraha, dikonfirmasi Selasa (20/10/2020) mengatakan, alat kesehatan penunjang sudah dipesan oleh pihaknya kepada pihak rekanan.

Sementara, tenaga analis berjumlah empat orang, saat ini sedang menjalani pelatihan di RS Bali Mandara.

Baca juga: Setiap 100 Ribu Penduduk, Ada 250 Kasus Covid-19 di Bali

Baca juga: Jadwal Liga Champions Dini Hari Nanti, Bigmatch PSG Vs Manchester United Mulai Pukul 02.00 WIB

Baca juga: PM Jepang Yoshihide Suga Kenakan Masker Motif Batik Megamendung saat Bertemu Presiden Jokowi

Pelatihan itu, sebut dr. Arya, membutuhkan waktu selama kurang lebih dua minggu, untuk selanjutnya bisa melakukan uji fungsi mesin PCR tersebut.

“Lab khusus untuk mengoperasikan alat PCR ini juga sudah kami buat. Sehingga rencana akhir Oktober mesin itu sudah bisa beroperasi. Seluruh anggaran persiapan sarpras penunjang ini di support oleh Pemkab Buleleng dari dana BTT, kurang lebih sebesar Rp. 1.5 miliar,” terang dr. Arya.

Alat pemberian BNPB ini, sebut dr. Arya, mampu memeriksa sebanyak 45 spesimen per harinya.

Jumlah tersebut diyakini cukup untuk kebutuhan di Buleleng, bahkan juga bisa menerima spesimen kiriman dari wilayah Jembrana.

“Dengan adanya alat ini, kami tidak perlu lagi mengirim spesimen ke Denpasar. Sehingga hasilnya pasti lebih cepat diketahui. Gugus Tugas juga praktis bisa lebih cepat mengambil langkah tracing kepada orang-orang yang sempat kontak. Dengan demikian, penyebaran virus bisa lebih cepat ditekan, meskipun tetap membutuhkan kesadaran masyarakat untuk disiplin 3M,” katanya.

Dengan adanya alat PCR ini, imbuh dr. Arya, juga dapat menjadi keuntungan untuk RSUD Buleleng kedepan, yang notabenenya menjadi rumah sakit pendidikan.

Sebab, banyak studi riset penelitian yang bisa dilakukan dengan menggunakan alat tersebut.

“Alat ini sangat bermanfaat lah untuk Buleleng,” terangnya.

Disisi lain, terkait perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng, pada Selasa (20/10/2020), terdapat penambahan tiga kasus baru terkonfirmasi.

Dengan rincian satu orang asal Kecamatan Sukasada.

Satu orang asal Kecamatan Buleleng.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved