Bawaslu Gianyar Pindah dari Stadion Dipta Gianyar
Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gianyar akhirnya mendapatkan kantor
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Setelah beberapa pekan menunggu fasilitas kantor dari Pemkab Gianyar, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gianyar akhirnya mendapatkan kantor, yang sebelumnya menjadi Kantor Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Gianyar.
Namun lokasinya relatif jauh dari tempat semula.
Dimana saat ini lokasi kantor Bawaslu Gianyar berada di wilayah timur Kota Gianyar, tepatnya di Desa Temesi, Gianyar, Bali.
Pantauan Tribun Bali, Kamis (29/10/2020), kantor Bawaslu di bawah tribun timur Stadion Dipta kondisinya telah kosong.
Baca juga: Prajurit TNI Berkaki Palsu Serda Mugiyanto Jadi Sorotan, Pegang Pundak Jenderal Andika Perkasa
Baca juga: Wisata Religi, Sembuh Setelah Melukat di Pancoran Solas Taman Mumbul Sangeh
Baca juga: Marcus Rashford Buat Rekor Baru, Cetak Hat-trick Kurang dari 30 Menit, Kylian Mbappe Lewat
Barang-barang seperti meja, pendingin ruangan hingga dokumen-dokumen telah dipindahkan ke kantor baru.
Tampak Ketua Bawaslu Gianyar, Wayan Hartawan berada di dalam kantor lama, dengan tujuan memastikan tidak ada barang berharga yang tertinggal.
"Hari ini kita kemas-kemas, karena Pemda Gianyar telah menyediakan tempat untuk kantor kami di Temesi, bekas Kantor Dinas Ketenagakerjaan," ujarnya.
Terkait kondisi kantor baru tersebut, kata Hartawan, sejatinya masih kurang luas.
Sebab pihaknya membutuhkan satu ruangan khusus untuk menaruh arsip.
Dimana arsip tersebut merupakan hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
"Sejatinya gedung yang baru ini masih kurang. Setidaknya arsip kami membutuhkan satu ruangan. Terkait dengan arsip kami yang banyak, arsip itu adalah terkait Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Nanti kami akan upayakan sekat-sekat ruangannya," ujar Hartawan.
Meskipun merasa lebih nyaman di Stadion Dipta, namun ada hal baru di kantor yang baru tersebut.
Dimana lokasi tersebut relatif sepi.
Sementara, selama masih ngantor di bawah tribun timur Stadion Dipta, kondisinya relatif bising.
"Kalau di sini (stadion) saat ada pertandingan, atap kami goyang-goyang dan terdengar hentakan kaki riuh. Tapi tetap, kalau disuruh memilih, kami lebih suka di sini (stadion)," ujarnya.