Pilkada Serentak 2020
PDIP Bali Kerahkan 28.245 Orang Saksi dan Regu Penggerak Pemilih di 6 Kabupaten/Kota, Amankan Suara
jumlah TPS di enam wilayah yang akan menggelar Pilkada itu berjumlah 5.649, jumlah saksi dan guraklih yang dikerahkan persisnya sebanyak 28.245 orang
Penulis: Ragil Armando | Editor: Kambali
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PDI Perjuangan (PDIP) akhirnya siap menerjunkan puluhan ribu orang untuk mengawal enam Pilkada Serentak 2020 di Bali.
Mereka akan diterjunkan sebagai saksi dan regu penggerak pemilih (guraklih) pada coblosan 9 Desember 2020 nanti.
Sekretaris Badan Saksi dan Pemilu Nasional (BSPN) DPD PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack menyebut pihaknya akan mengerahkan sejumlah 28 ribu orang lebih di enam Pilkada nanti.
Ini menurutnya dilakukan setelah melakukan Training of Trainers (ToT) di berbagai DPC se-Bali dan jumlah TPS yang telah ditetapkan KPU.
Baca juga: Ini Penampakan Pasukan Penindakan Huru Hara Kodim Jembrana, Terlatih dan Siap Amankan Pilkada
Baca juga: Bupati Artha Imbau Pilkada Damai Tanpa Hoax dan Perpecahan
“Satu TPS terdiri dari lima orang. Dua saksi dan tiga orang guraklih,” sebut Dewa Made Mahayadnya, Kamis (29/10/2020).
Dewa Jack merinci bahwa jumlah TPS di enam wilayah yang akan menggelar Pilkada itu berjumlah 5.649, jumlah saksi dan guraklih yang dikerahkan persisnya sebanyak 28.245 orang.
“Satu TPS tinggal dikalikan lima,” katanya.
Tidak hanya itu, partai berlambang banteng moncong putih ini juga telah menyiapkan logistik untuk kampanye secara gotong-royong.
Baca juga: Persiapan Pilkada Serentak 2020, Pasukan Penindakan Huru Hara Kodim Jembrana Dilatih
Baca juga: Jelang Pilkada Serentak 2020, Polres Badung Gelar Deklarasi Damai dan Menolak Tindakan Anarkis
Bahkan, masing-masing anggota fraksi PDIP se-Bali dari berbagai tingkatan gotong-royong menyumbang sebesar Rp 3 juta yang dipotong dari gaji mereka.
“Iuran. Partai yang kumpulkan. Kalau kami di legislatif, iuran Rp 3 juta per anggota fraksi. Ini di seluruh Indonesia. Ini di luar operasional. Kadang untuk operasional ya keluar pribadi,” imbuhnya.
Iuran ini, sambung dia, dipungut selama masa kampanye atau pilkada.
Sehingga menurutnya, untuk urusan pemenangan pilkada, seluruh komponen tinggal bekerja dengan baik dan kompak.
“Iurannya per-bulan selama pilkada. Kalau (kader) yang eksekutif (kepala atau wakil kepala daerah) saya tidak mengetahui angka (iurannya),” tukasnya.
Baca juga: Antisipasi Penyebaran Virus Jelang Pilkada, Pj. Perbekel Sulangai, Badung Bagikan APD ke Warga
Baca juga: Oka Winaya Resmi Dilantik Jadi DPRD Tabanan, Gantikan Edi Wirawan yang Maju di Pilkada Tabanan 2020
Menurutnya, dengan cara gotong royong ini, PDIP ingin menjadi partai pelopor.
Sehingga untuk menjadi calon dari PDIP bukan harus dari orang dengan latar belakang ekonomi kaya.
“Disamping itu biar tidak ada penyalahgunaan. Tidak ada money politic,” pungkasnya. (*)