Pertamina Siarkan Pentas Dalam Jaringan, Seniman Desa Bengkala Dapatkan Lagi Panggungnya yang Hilang
Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus melaksanakan kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala.
Penulis: Karsiani Putri | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Namun, pandemi yang belum dapat dipastikan kapan akan berakhir, memberikan dampak bagi impian mereka untuk tetap eksis melalui bakat seni tari yang dimilikinya.
Tidak mempersoalkan keterbatasan fisik yang dimiliki, kelompok Binaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Depot Pengisian Pesawat Udara Bandara Ngurah Rai ini terus berupaya bertahan di tengah pandemi.
Selain terus berupaya menggerakkan penjualan hasil produksi, pelestarian budaya khususnya kesenian tari warga Desa Bengkala juga terus diupayakan.
Baca juga: Gara-gara Tak Sengaja Injak Kaki Sesama Pengunjung Warkop, Pria ini Dikeroyok hingga Kritis
Baca juga: Pemuda 17 Tahun Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Wajah Sanu Sandani Penuh Luka
Pertamina melalui Marketing Region Jatimbalinus melaksanakan kegiatan seni Panggung Virtual Abirama Budaya Bengkala.
Panggung virtual diadakan pada Minggu (1/11/2020) dan pada kali pertama, ragam tari yang dipertunjukkan adalah tari khas Kolok Bengkala, yaitu Tari Jalak Anguci dan Tari Bebila serta pertunjukan seni tradisional Bali, Sekaa Genjek Bondres Bengkala.
Pentas ini disiarkan live di berbagai media sosial, antara lain di akun instagram, facebook dan twitter Pertamina MOR V @pertaminamor5 serta Facebook dan instagram DPPU Ngurah Rai @dppu_ngurahrai.
Pertunjukkan secara langsung dimulai pada pukul 16.00-17.00 WITA dan akan disiarkan ulang secara berkala.
Selain menampilkan pentas tari secara online, Panggung Virtual Abirama Bengkala ini juga menggalang donasi dukungan dari audiens yang akan dimanfaatkan untuk masyarakat yang tergabung dalam KEM Bengkala.
"Kami menggelar virtual performance (pertunjukan secara dalam jaringan,red) seni tari KEM Bengkala agar para seniman Desa Bengkala bisa mendapatkan lagi panggungnya yang hilang sejak pandemi melanda, agar dapat terus berkarya dan melestarikan budaya," ungkap Operation Head Pertamina DPPU Ngurah Rai, Abraham Sapulete dalam berita pers yang diterima Tribun Bali. (*)