Sebagai Dasar Beri Bantuan, Kemendikbud Tetapkan 8 Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan Kemendikbud bakal melakukan pemantauan terhadap IKU yang dicapai oleh perguruan tinggi.

Editor: Wema Satya Dinata
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim 

TRIBUN-BALI.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menetapkan delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) untuk mengukur capaian baik perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Mendikbud Nadiem Makarim mengatakan Kemendikbud bakal melakukan pemantauan terhadap IKU yang dicapai oleh perguruan tinggi.

Penilaian melalui IKU ini ditujukan bagi kampus untuk mendapatkan dana apresiasi dari Kemendikbud.

"Ada delapan indikator utama (IKU) yang akan dimonitor dan diapresiasi dalam bentuk pendanaan oleh Kemendikbud," ujar Nadiem dalam konferensi pers daring yang disiarkan Channel Youtube Kemendikbud RI, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Febri Diansyah Kaget Survei LSI Tunjukkan Kepercayaan Publik ke KPK Rendah, Singgung soal Gimmick

Baca juga: Pemkab Klungkung Terapkan Program Santunan Kematian, Ahli Waris Dibantu Rp 1 Juta

Baca juga: Update Covid-19 Bali, 3 November: Kasus Positif Bertambah 60 Orang, 81 Pasien Sembuh dan 1 Meninggal

Indikator pertama adalah kualitas lulusan.

Menurut Nadiem, penentu kualitas lulusan kelayakan pekerja.

Sehingga kata dia penilaian ini bukan hanya berdasarkan penyerapan di dunia pekerjaan, melainkan juga pendapatan dari para lulusan.

"Kedua, berapa jumlah mahasiswa di perguruan tinggi itu yang mendapat pengalaman di luar kampus. Mengerjakan project based learning, magang, mengajar, riset, project sosial, atau berwirausaha di luar lingkungan kampus. Kita akan ukur dan itu akan menjadi bagian dari IKU," ucap Nadiem.

Indikator ketiga adalah jumlah dosen yang punya pengalaman di luar kampus dan pengalaman di dunia industri.

Indikator itu untuk melihat pengalaman dosen dalam mencari perspektif baru dan pengalaman baru.

Selanjutnya, indikator keempat adalah jumlah praktisi yang diundang untuk mengajar berbagai macam mata kuliah di perguruan tinggi tersebut.

"Ini yang kita maksud dengan link and match. Ini ujung-ujungnya adalah manusia. Bagaimana universitas itu membuka dengan berbagai macam jenis dosen yang datang untuk mengajar, walaupun mereka masih di industri atau di sektor-sektor lain," tutur Nadiem.

Indikator kelima adalah jumlah riset yang dilakukan dosen di dalam sebuah perguruan tinggi.

IKU mencatat manfaat nyata dari riset yang menghasilkan inovasi produk, inovasi kebijakan, riset terapan, dan hingga publikasi di tingkat internasional, serta pengakuan yang didapatkan.

Baca juga: Kendala Aplikasi, Eksekutif Belum Serahkan RAPBD

Baca juga: Malam Mencekam di Vienna, 4 Orang Tewas dan 17 Terluka Aksi Serangan Penembakan Sebelum Lockdown

Baca juga: 108 ASN di Dinas Kesehatan Buleleng Ikut Swab Test

Pada indikator keenam adalah jumlah program studi yang bekerjasama dengan mitra kelas dunia.

Mitra tersebut dapat berasal dari industri kelas dunia, kampus internasional, LSM kelas dunia.

Nadiem mengatakan semakin banyak prodi yang bermitra dengan berbagai sektor, maka semakin banyak pula pengalaman yang diperoleh civitas akademika.

Serta makin banyak manfaaat untuk mahasiswa.

"Ketujuh, Ini adalah IKU yang spesial, yang melihat di dalam ruang kelas di perguruan tinggi kita. Kami akan ukur, berapa jumlah mata kuliah yang penilaiannya berbasis project based, kerjasama untuk menciptakan suatu portofolio atau proyek, menciptakan suatu hasil," ungkap Nadiem.

Indikator yang terakhir dalam IKU adalah jumlah prodi yang punya standar internasional.

Seperti diketahui, Nadiem meluncurkan episode terbaru kebijakan pendidikan Merdeka Belajar.

Pada episode keenam Merdeka Belajar ini, Nadiem meluncurkan kebijakan mengenai perubahan pada pendanaan perguruan tinggi.

"Sebagai upaya pengembangan Merdeka Belajar di lingkungan pendidikan tinggi, terobosan pendanaan yang fundamental untuk mengakselerasi tercapainya Indonesia maju telah kami siapkan," ujar Nadiem.

Terdapat tiga program transformasi pendanaan yang diluncurkan oleh Kemendikbud melalui kebijakan ini.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kemendikbud Tetapkan 8 Indikator Kinerja Utama untuk Perguruan Tinggi, Ini Poin-poinnya

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved