Kisah Kelam De Gadjah Hingga Terjun ke Politik, Bersyukur Pernah Dipenjara
Made Muliawan Arya alias De Gadjah sejak remaja dikenal sebagai remaja bandel alias nakal.
Penulis: Noviana Windri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Namun, saat ia menempuh pendidikan di bangku SMA dan kembali bertemu dengan teman masa kecilnya, membuatnya dipanggil kembali dengan nama Gajah.
"Sempat marah saat SMP dipanggil Gajah. Tapi pas SMA, saya terima saja. Mungkin sudah jalannya. Ternyata nama itu membawa keberuntungan buat saya," ujar lelaki berbadan atletis tersebut.
De Gadjah menyebutkan hampir 80 persen orang yang mengenalnya tidak mengetahui nama aslinya.
Di keluarganya, De Gadjah sejak kecil telah diberikan pendidikan yang keras, harus rajin berolahraga, harus mendapatkan ranking, dan tepat waktu.
"Sejak TK saya sudah dapat ranking 1,2, dan 3. Begitu ranking 4 saya langsung dijemur di bawah matahari. Memang keras didikan orangtua saya. Tetapi itu ada manfaatnya untuk saya," tuturnya.
De Gadjah kemudian ditinggal ayahnya pergi untuk selama-lamanya ketika ia kelas 2 SMP.
Ia merasa sangat kehilangan sosok sang ayah.
Sejak kehilangan sang ayah, dirinya mengakui menjadi anak labil dan nakal.
Ia sering berantem. Namun bukan karena mencari masalah, hanya karena membela teman.
"Saat SMA tambah parah lagi. Kadang sekolah kadang tidak. Tetapi syukurnya nilai saya tidak pernah jelek. Suatu hari, guru mengadakan ujian lisan satu per satu dan nilai saya paling tinggi. Guru saya minta saya duduk di depan karena kalau di belakang takutnya terpengaruh," ungkapnya.
De Gadjah adalah alumni dari SMP 7 Denpasar dan SMA 7 Denpasar.
Ia melanjutkan kuliah di salah satu universitas di Malang.
Namun keluarga bahkan teman-temannya saat itu merasa pesimis De Gadjah bisa menyelesaikan kuliha mengingat kenakalannya dan sering bolos saat sekolah.
Tapi nyatanya ia menjadi lulusan terbaik.
"Saya lulus 3,5 tahun dan IPK saya cum laude. Hampir semua kawan saya tidak percaya. Saya harus berjuang waktu kuliah, karena yang bekerja jualan keliling cuma ibu saja. Jadi saya harus menyelesaikan kuliah dengan cepat. Itu yang menjadi motivasi saya waktu kuliah," tambahnya.