Indonesia Resmi Resesi, Bakal Berujung Krisis Ekonomi?
Pada kuartal III-2020 ekonomi minus 3,49 persen, sementara di kuartal sebelumnya minus 5,32 persen.
TRIBUN-BALI.COM - Indonesia resmi mengalami resesi setelah pertumbuhan ekonomi dua kuartal berturut-turut mengalami kontraksi.
Pada kuartal III-2020 ekonomi minus 3,49 persen, sementara di kuartal sebelumnya minus 5,32 persen.
Sejumlah pihak pun memperkirakan resesi tahun ini akan berujung ke krisis ekonomi, namun Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan, resesi tak berarti selalu berujung krisis.
"Jadi resesi itu memang mendahului krisis tapi tidak selamanya resesi itu berujung krisis," ujarnya dalam acara Polemik Trijaya tentang Efek Resesi di Tengah Pandemi, Sabtu (7/11/2020).
Baca juga: Pekan Professor Summit 2020, Bahas Tantangan Profesor di Masa Pandemi Covid-19
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Kemenparekraf Ajak Pelaku Usaha Kuliner di Bali Terapkan Protokol CHSE
Baca juga: 9 Jenis Makanan yang Aman Dikonsumsi oleh Penderita Asam Urat
Ia menjelaskan, resesi yang terjadi di kuartal III-2020 ini memang menjadi yang pertama kalinya dialami Indonesia dalam 22 tahun terakhir atau sejak 1998.
Tapi kedua periode ini memiliki kondisi yang berbeda.
Pada krisis 1998, fundamental ekonomi nasional memang bobrok, diikuti dengan buruknya kondisi moneter, makroprudensial, hingga kapasitas fiskal yang tidak memadai.
Sehingga kala itu ekonomi minus mencapai 13 persen.
Sementara pada tahun ini, moneter dan fiskal Indonesia sama-sama terjaga baik.
Bahkan, konsumsi pemerintah mampu menjadi penopang ekonomi kuartal III-2020 dengan tumbuh 9,76 persen, menjadi satu-satunya komponen yang positif.
Oleh sebab itu, kata Fithra, saat ini ekonomi Indonesia mulai menunjukkan pemulihan.
Nampak dari kontraksi yang semakin mengecil, terlebih bila dibandingkan secara kuartalan yakni antara kuartal II-2020 ke kuartal III-2020, ekonomi tumbuh 5,05 persen.
Ia pun memperkirakan ekonomi Indonesia akan kian bergeliat di tahun depan, seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai terjadi.
"Ini resesi teknis saja, tahun berikutnya akan bouncing lagi secara teknis. Jadi ekonomi balik lagi seperti normal itu cenderung sangat memungkinkan,” ujarnya.
Baca juga: Setelah Ikuti Pelatihan, Peserta Program ICRG di Bali Mulai Kerjakan Struktur Tanam Terumbu Karang
Baca juga: 6 Zodiak Ini Mudah Bahagia dengan Hal-Hal Sederhana, Aries Cukup Bahagia dengan Makanan
Baca juga: Miliki Aura Memesona, 3 Zodiak Ini Sering Jadi Pusat Perhatian, Libra Menawan di Setiap Kesempatan
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan, perekonomian di kuartal III-2020 diharapkan menjadi titik balik dari pemulihan ekonomi.