Pemerintah Bakal Suntik Dana PMN Rp 42,3 Triliun untuk 9 BUMN Ini
"Ini bukan sesuatu yang kami bedakan, karena ini bersifat sejalan dengan penyelenggaraan pemulihan ekonomi", katanya, Jumat (6/11/2020).
TRIBUN-BALI.COM - Tahun 2021, pemerintah bakal menyuntikkan dana penyertaan modal negara (PMN) untuk badan usaha milik negara (BUMN) total mencapai Rp 42,3 triliun.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, suntikan dana PMN 2021 untuk BUMN tersebut sebagai modalitas dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam rangka penanganan pandemi Covid-19.
"Ini bukan sesuatu yang kami bedakan, karena ini bersifat sejalan dengan penyelenggaraan pemulihan ekonomi", katanya, Jumat (6/11/2020).
Dia menyebutkan, ada sembilan perusahaan pelat merah yang akan mendapat kucuran dana PMN tahun depan.
Baca juga: Setiap Malam, Aparat Kelurahan Ubung Gelar Pemantauan dan Edukasi Gerakan 3 M ke Warga
Baca juga: Dua Pemain Real Madrid Eden Hazard dan Casemiro Terkonfirmasi Positif Covid-19
Baca juga: Jika Trump Tak Mau Keluar Gedung Putih Walau Kalah di Pilpres AS,Tim Biden:Biar Militer Seret Keluar
Yakni, Sarana Multigriya Financial (SMF), PT Hutama Karya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC), PT BPUI, PT Pelindo III, PT PAL Indonesia, PT Kawasan Industri Wijayakusuma, dan Indonesia Eximbank (LPEI).
Menurut Isa, pemilihan sembilan BUMN tersebut, tentunya melewati proses yang akuntabel dan telah melalui evaluasi Kementerian BUMN maupun kementerian terkait lainnya.
Sehingga, banyak BUMN yang sudah mengajukan juga perlu dipertimbangkan lagi, mana yang perlu didukung terlebih dahulu proyek maupun idenya.
Untuk itu, Isa menyebutkan, kucuran dana PMN itu bukan merupakan suatu pemborosan seperti cerita masa lalu.
Alhasil di tahun depan, sudah barang tentu suntikan dana PMN ke BUMN akan terus dipantau perkembangan programnya, serta modal tersebut dipastikan akan digunakan semaksimal mungkin.
Ini mungkin terkait dengan kejadian kecil di masa lalu, ada BUMN yang terima PMN tapi tidak bertahan, sehingga peran PMN hilang.
“Saya ingin tegaskan, pemberian PMN ke BUMN itu (kali ini) bukan kucuran dana yang hilang begitu saja”, ungkap Isa.
Selain untuk tahun depan, Isa menyatakan, tahun ini pemerintah juga mengucurkan dana PMN sebesar Rp 2 triliun buat PT Biofarma guna membiayai penyediaan obat-obatan dan vaksin guna penanganan Covid-19 maupun pengembangan sarana pelayanan kesehatan.
“Dana Rp 2 triliun ini dipastikan untuk Biofarma semua”, ujar dia.
Ekonom Centre of Reform Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai, suntikan modal dari pemerintah untuk BUMN melalui PMN memang diperlukan untuk pemulihan ekonomi selama atau setelah pandemi Covid-19.
Baca juga: Raden Mattaher Jadi Pahlawan Nasional, Panglima Perang yang Ditakuti, Berikut Sosok dan Silsilahnya
Baca juga: Ibnu Jamil Bongkar Statusnya dengan Ririn Ekawati, Awal Kenal Hingga Punya Hubungan Spesial
Baca juga: 3 Fakta Renovasi Stadion Dipta Bali, Nilai Kontrak Rp 152,9 Miliar, Persiapan Piala Dunia U-20
“Sebab di tahun mendatang, ekonomi tentu masih dalam proses pemulihan.