Apa Kabar Pembangunan Bandara Bali Utara? Masih Terkendala Lokasi, Berikut Perkembangannya
Hingga saat ini, rencana pembangunan bandara Bali Utara itu masih terkendala penetapan lokasi.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Widyartha Suryawan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Rencana pembangunan bandar udara (bandara) Bali utara di Kabupaten Buleleng, Bali masih terus berproses.
Hingga saat ini, pembangunan bandara kedua di Pulau Dewata itu masih terkendala penetapan lokasi.
Dua lahan yang sebelumnya dipilih untuk menjadi lokasi pembangunan, sama-sama bermasalah.
Mulai dari masih dikontrakkan kepada pihak ketiga, hingga berstatus konflik agraria.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali merencanakan pembangunan bandara Bali utara bisa dilakukan di Desa/Kecamatan Kubutambahan.
Namun rencana pembangunan di lokasi tersebut terganjal status tanah adat yang sudah dikontrakkan kepada pihak ketiga hingga menuai kontroversi dari masyarakat.
Pemprov Bali kemudian merencanakan pembangunan bisa dilakukan di Desa Sumberklampok, Kecamatan Gerokgak.
Namun lokasi alternatif ini juga mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat.
Lalu, seperti apa perkembangan terbaru pembangunan Bandara Bali Utara?
Pejabat Pemprov Bali Datangi Desa Sumberklampok
Sabtu (7/11/2020), sejumlah pejabat Provinsi Bali hingga Kabupaten Buleleng mendatangi Desa Sumberklampok.
Mereka mengikuti kegiatan doa bersama yang digelar masyarakat desa setempat.
Di balik acara doa bersama itu, pemerintah memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait rencana membangun bandara.

Pantauan di lokasi, acara doa bersama dihadiri Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama , Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana serta Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra.
Doa bersama berlangsung di Pura Perjuangan Desa Sumberklampok diikuti ratusan warga.
Doa bersama ini diikuti umat Hindu dan Islam. Mereka berdoa sesuai ajaran agama masing-masing.